Merekam Momen Langka: Induk Macan Dahan Kalimantan Bersama Dua Anaknya yang Menggemaskan!

Sebuah penampakan langka dari dalam hutan Kalimantan telah memberikan harapan baru bagi para konservasionis bahwa macan dahan, yang termasuk ke dalam spesies rentan, masih bertahan hidup.

Pada April 2024, Yayasan Orangutan dan Taman Nasional Tanjung Puting berhasil merekam video seekor induk macan dahan Borneo bersama dua anaknya yang sedang melompat melalui semak belukar. Salah satu anaknya bahkan berhenti sejenak untuk menatap kamera.

Macan dahan Borneo termasuk dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Salah satu alasan hewan ini terancam punah adalah karena tingkat reproduksi yang rendah; hanya sedikit individu dewasa yang berhasil melahirkan dan membesarkan anak hingga usia dua tahun, di mana mereka baru dapat bergabung dengan populasi pembiakan.

Deforestasi juga telah berdampak buruk pada macan dahan, yang bergantung pada hutan sebagai habitatnya. Yayasan Orangutan menyatakan bahwa lebih dari dua pertiga populasi macan dahan telah terbunuh dalam beberapa tahun terakhir.

Di Instagram, yayasan ini mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya rekaman seekor induk macan dahan bersama dua anaknya berhasil didokumentasikan.

“Fakta bahwa populasi macan dahan masih berkembang biak adalah tanda yang sangat menggembirakan,” ungkap mereka.

Macan dahan atau Neofelis nebulosa adalah sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Karena itu, biasa disebut sebagai clouded leopard atau macan berbulu awan.

Macan dahan dikenal dengan ekornya yang panjang, sebanding dengan panjang tubuhnya, dan gigi taringnya yang dapat mencapai 2 inci. Menurut Felidae Conservation Fund, gigi taring macan dahan adalah yang terpanjang di antara semua spesies kucing.

MEMBACA  Cedera Mengakhiri Musim Giovanna Milana Lebih Cepat di Pertamina Enduro

Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga. Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam.

Kucing besar ini memangsa monyet, rusa, babi, dan kadang-kadang burung dan reptil. Perkiraan populasi macan dahan bervariasi, antara 5.000 hingga 11.000 di Kalimantan dan 3.000 hingga 7.000 di Sumatera.

Penemuan ini menunjukkan betapa pentingnya kamera jejak bagi para ilmuwan dan peneliti, yang mengandalkan alat ini untuk melacak keanekaragaman dan distribusi spesies.

Kamera serupa di Nigeria baru-baru ini berhasil menangkap gambar sepasang kera paling langka di dunia. Kamera jejak juga dapat membantu menangkap pemburu liar.

Di tempat lain di Indonesia, para konservasionis sedang berusaha menyelamatkan badak Sumatera, yang jumlahnya tersisa kurang dari 50 ekor.

“Macan dahan adalah spesies arboreal dan pemburu yang sangat baik di darat yang memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem,” kata A. Yoga Perdana, manajer penelitian Yayasan Orangutan. “Sebagai salah satu spesies paling langka yang ditemukan, dapat melihat betina dan anaknya memberi kita bukti bahwa mereka sehat dan aktif berkembangbiak.”