Merawat populasi lanjut usia dengan kebijakan yang lebih baik, kesadaran sosial

Pemerintah memperingati Hari Lanjut Usia Nasional pada tanggal 26 Mei dengan memberikan bantuan kepada ribuan lansia. Selain menerima perawatan medis gratis, termasuk operasi katarak, beberapa lansia juga dibantu dalam mendaftar perkawinan yang sebelumnya tidak terdaftar dan membuat kartu identitas elektronik. Mereka membutuhkan bantuan karena beberapa alasan, seperti telah memasuki masa pensiun tanpa dana pensiun, rentan secara ekonomi, atau tinggal sendirian dalam kondisi yang buruk.

Seperti negara-negara lain, karena kesehatan penduduk dan harapan hidup yang meningkat, Indonesia sedang menyaksikan peningkatan anggota populasi lanjut usia, bersama dengan bonus demografisnya, yang diproyeksikan akan mencapai puncak pada tahun 2030. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), penuaan penduduk dialami oleh delapan provinsi, empat di antaranya berada di pulau terpadat negara ini, Jawa.

BPS mencatat bahwa persentase populasi lansia mencapai 11,75 persen pada tahun 2023, naik 1,27 poin dibandingkan dengan 10,48 persen pada tahun sebelumnya. Persentase tersebut diproyeksikan akan mendekati 20 persen pada tahun 2045, saat negara merayakan 100 tahun kemerdekaan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah telah menyiapkan kebijakan untuk mewujudkan populasi lanjut usia yang mandiri, sehat, dan dihormati, karena kesehatan penduduk terus membaik, sehingga meningkatkan jumlah lansia. Beberapa arah kebijakan pemerintah terkait populasi lanjut usia meliputi persiapan untuk pensiun sosial dan ekonomi. Pemerintah akan memanfaatkan potensi ekonomi populasi lanjut usia dengan menjadikan mereka sebagai konsumen dan produsen, yang juga dikenal sebagai “ekonomi perak.”

Selain itu, untuk membuat mereka lebih mandiri secara ekonomi, lansia akan dibantu dalam menemukan peluang kerja yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. Kebijakan ini akan mendorong konsumsi berkelanjutan di kalangan populasi lanjut usia untuk mencegah lonjakan pengeluaran kesehatan pada usia tua dan meningkatkan investasi sumber daya manusia di kalangan pemuda.

MEMBACA  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang: Dugderan Tahun Ini Akan Lebih Meriah

Kementerian PPN/Bappenas menyatakan bahwa harapan hidup yang lebih lama harus didukung oleh harapan hidup yang sehat, sehingga meningkatkan produktivitas. Harapan hidup yang lebih lama berarti ada kebutuhan untuk memiliki tabungan yang lebih banyak, dengan harapan bahwa perlindungan sosial sudah mencakup manfaat pensiun dan perawatan jangka panjang untuk lansia.