Jakarta (ANTARA) – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan bahwa semua universitas harus memimpin pembangunan hijau berbasis ilmu pengetahuan di Indonesia, sesuai dengan perannya sebagai agen perubahan.
Menteri menyampaikan hal tersebut saat berbicara di Forum Rektor tentang Kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Universitas dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan di Jakarta pada Senin.
Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya pembangunan hijau berbasis sains untuk Indonesia, terutama untuk mengatasi tantangan lingkungan di negara ini.
Nurofiq mencatat bahwa tantangan tersebut termasuk Indeks Kualitas Lingkungan (EQI). Meskipun EQI nasional mencapai 73,53 pada tahun 2024, masih ada 150 daerah dengan skor EQI di bawah 65.
“Angka ini adalah rata-rata nasional, mungkin terutama didukung oleh daerah di Papua dan Kalimantan. Tapi, untuk Pulau Jawa, EQI masih jauh dari kondisi yang layak untuk kehidupan,” ujarnya.
EQI adalah nilai yang menggambarkan kualitas lingkungan secara keseluruhan di suatu daerah pada waktu tertentu dan merupakan indeks gabungan dari ukuran seperti Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara, Indeks Kualitas Tanah, dan kadang faktor lingkungan dan sosiodemografi tambahan.
EQI berfungsi sebagai alat bagi pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan lingkungan.
Nurofiq menegaskan bahwa masalah terkait sampah adalah masalah lain di sektor lingkungan.
“Sekitar 40 persen masalah lingkungan yang dialami langsung oleh masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sampah,” jelasnya.
Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup, 34,2 juta ton sampah dihasilkan di seluruh Indonesia pada tahun 2024, berdasarkan laporan dari 318 kabupaten dan kota. Dari total itu, hanya 20,4 juta ton sampah yang dikelola dengan baik.
Mengingat berbagai masalah lingkungan ini, menteri berharap universitas benar-benar memimpin inisiatif pembangunan hijau berbasis ilmu pengetahuan di Indonesia.
Berita terkait: Hanya 10 persen sampah di Indonesia dikelola dengan baik: Menteri
Berita terkait: Atasi masalah sampah melalui gerakan desa
Penerjemah: Tri Meilani, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025