loading…
Memamerkan kecantikan atau dalam Islam disebut Tabarruj udah jadi hal yang biasa banget zaman sekarang. Tanpa disadari, dosa karena tabarruj ini sering banget diremehkan sama mereka. Foto ilustrasi/ist
Memamerkan kecantikan atau dalam Islam disebut Tabarruj sekarang udah jadi hal yang biasa. Ironisnya, banyak muslimah yang ikut-ikutan. Tampil syar’i tapi sangat mencolok, kecantikannya terpancar banget dan bikin semua orang liat. Jadi tanpa sadar, dosa karena tabarruj ini sering diremehkan mereka.
Abdul Lathif bin Hajis al-Ghomidi dalam kitabnya, “Mukhalafaat Nisaiyyah”, nyebutin bahwa yang diremehkan kaum wanita ini artinya udah melakukan dosa besar, baik berkaitan dengan hak diri sendiri maupun hak masyarakat sekitarnya. Soalnya, kalo aturan ini nggak ada, hawa nafsu akan makin bergejolak, kerusakan akan makin nyebar dan banyak lelaki yang bakal terjerumus ke dalam kerusakan.
Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat: suatu kaum yang bawa cemeti kayak ekor sapi buat mukul manusia; dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, jalannya berlenggok, dan kepala mereka kayak punuk onta. Mereka nggak akan masuk Surga dan nggak akan nyium baunya. Padahal baunya bisa tercium dari jarak perjalanan yang jauh.” (Shahih Muslim (III/1339) (2128))
Menurut Al-Ghomidi, memamerkan kecantikan (tabarruj) itu termasuk perbuatan jahiliyah orang dulu, dan termasuk bentuk kemunduran serta kembali ke zaman yang nggak berperadaban.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dulu, dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (QS.Al-Ahzab : 33)
Dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha diriwayatkan bahwa dia berkata, Pas turun firman Allah:
يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka (al-Ahzab : 59), terus para wanita kaum Anshar keluar dari rumah mereka, di kepala mereka kayak ada burung gagak hitam karena kain kerudungnya.” (Shahih Sunan Abi Dawud, (II/773) (3456))