Marsdya TNI Samsul Rizal: Dari Pilot Jet Tempur Hingga Menjadi ‘Jenderal Dapur’ Demi Mendukung MBG

Rabu, 9 Juli 2025 – 16:09 WIB

Jakarta, VIVA – Sosok Marsekal Madya TNI Samsul Rizal menjadi cerita menarik di balik program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digaungkan oleh pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto. Latar belakang Samsul Rizal sebagai jenderal penerbang yang biasa menembus langit dengan kokpit pesawat tempur.

Baca Juga:
Jeritan Terakhir Kapten Air India: Mayday Mayday, Kehilangan Tenaga, Tidak Bisa Angkat

Sekarang, Samsul justru sibuk di tengah asap dapur, mengawal puluhan ribu tenaga gizi dan pangan demi anak-anak Indonesia. Dengan disiplin ala militer, dia memimpin proyek besar pembinaan 30 ribu tenaga Sanitarian, Pangan, Pertanian, dan Gizi Indonesia (SPPI) untuk memenuhi target pelayanan gizi nasional.

“Dari langit ke dapur, tapi prinsipnya sama: pengabdian untuk bangsa,” kata Samsul saat kegiatan di Kuningan dan Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 9 Juli 2025.

Baca Juga:
Pilot Pingsan, Pesawat dari Jerman ke Spanyol Terbang Sendiri 10 Menit

Dulu dikenal sebagai pilot jet tempur, sekarang Samsul hadir sebagai ‘Jenderal Dapur’ yang berdedikasi mengawal program MBG Prabowo untuk Indonesia Makmur. Penerima Adhi Makayasa Akademi Angkatan Udara (AAU) 1990 ini punya banyak pengalaman militer, seperti Komandan Skadron Udara 14 dan Pangkoopsud III yang menjaga wilayah udara Indonesia Timur.

Baca Juga:
Momen Prabowo Sapa Pilot Jet Tempur Yordania yang Kawal Pesawat Kepresidenan RI

Sekarang, Samsul jadi Wakil Ketua Penyelenggara SPPI di Universitas Pertahanan, tak cuma memimpin tapi juga turun langsung ke masyarakat. Dia bekerja sama dengan pesantren, sekolah, dan pelaku usaha untuk memastikan program berjalan lancar.

Julukan ‘Jenderal Dapur’ melekat karena dia tak hanya merancang, tapi juga memastikan makanan bergizi sampai ke anak-anak di sekolah, pesantren, hingga pelosok.

MEMBACA  Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini: Cerah Hingga Berawan Sepanjang Hari, Siang Potensi Panas Mendominasi.

“Dulu membela negara dari udara, sekarang dari dapur. Tujuannya sama: Indonesia kuat dan sejahtera,” jelasnya.

Ketelitiannya saat memimpin misi udara sekarang dipakai untuk strategi nasional peningkatan gizi dan pengentasan stunting. Program SPPI melibatkan 30 ribu sarjana yang akan dilatih jadi pelaksana MBG.

“Dari dapur inilah ketahanan bangsa dibangun, dimulai dari perut rakyat,” ujarnya.

Samsul menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab moral dalam menjalankan program MBG. Namun, dia mengakui ada oknum yang mempersulit proses bahkan mencari keuntungan pribadi.

“Ini melanggar arahan Presiden. MBG harus berjalan bersih dan profesional,” tegas Samsul.

Halaman Selanjutnya
Samsul kini fokus mengawal MBG di Universitas Pertahanan, tak hanya memimpin tapi juga terjun langsung ke masyarakat.