loading…
Tardigrade merupakan hewan air mikroskopis dengan kepala rata, delapan kaki dan tubuh gemuk. (Foto: Unilad)
JAKARTA – Kiamat pasti akan datang meski kapan waktunya tidak ada yang tahu. Dari sekian jutaan makhluk hidup, beberapa di antaranya telah terbukti berhasil bertahan hidup melalui bencana erupsi gunung berapi, gempa bumi, banjir dan tornado, namun para ilmuwan percaya hanya ada satu yang akan berhasil mencapai akhir dunia.
Makhluk itu tentu bukan manusia. Para peneliti dari Universitas Oxford dan Universitas Harvard menyimpulkan ada makhluk yang memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup dari kiamat. Hal itu tertuang dalam studi tahun 2017 yang mengamati ketahanan kehidupan terhadap peristiwa astrofisika .
Dilansir dari Unilad, Kamis (23/5/2024), studi ini melampaui atmosfer untuk melihat potensi ancaman terhadap Bumi, melupakan deforestasi, kebakaran hutan, atau perang nuklir dan berfokus pada peristiwa akhir dunia yang mungkin datang dari luar angkasa.
Berfokus pada peristiwa yang akan benar-benar mensterilkan planet mirip Bumi, para peneliti mengamati tiga sumber astrofisika. Yaitu supernova, semburan sinar gamma, dampak asteroid besar dan bintang yang jatuh.
Sayangnya, manusia tidak akan bisa bertahan hidup dari peristiwa seperti itu, mengingat hal-hal di atas cukup kuat untuk mendidihkan semua air di lautan Bumi, tetapi ada satu makhluk yang mungkin memiliki peluang. Makhluk itu adalah tardigrade. Dikenal sebagai beruang air atau bayi babi lumut, tardigrade adalah hewan air mikroskopis dengan kepala rata, delapan kaki dan tubuh gemuk.
“Yang mengejutkan, kami menemukan meskipun supernova terdekat atau dampak asteroid besar akan menjadi bencana bagi manusia, tardigrade tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, tampaknya kehidupan, begitu dimulai, sulit untuk musnahkan seluruhnya. Sejumlah besar spesies, atau bahkan seluruh genera mungkin punah, tetapi kehidupan secara keseluruhan akan terus berjalan,” ujar penulis studi Dr David Sloan.
Untuk memastikan kelangsungan hidupnya, makhluk kecil ini bisa memasuki keadaan hibernasi yang dikenal sebagai kriptobioisis. Selama proses ini, tardigrade mengeluarkan lebih dari 95 persen air dari tubuhnya. Mereka mampu bertahan hidup pada suhu serendah -460°F, dan setinggi 302°F, serta tekanan ekstrem dan radiasi kuat.
“Mengingat mereka bisa melalui semua itu, saya akan mengatakan tardigrade adalah pemenang yang layak dalam pertempuran untuk bertahan hidup dari kiamat ,” ujarnya.
(msf)