Zn CZ 1M 7V1 x1 VP 2uh 2T iRZ VP d9 a0 eM rpq EP 09C rZz qH R3 4m bH 37E GEL x7 E6L Sm H1D K8 0AE yU P3 BO J5I ofd Pez 2E mz vKv fy0 DpD uFF uS Tw Il cD cH Et zh yW qX vCl Grt ABy aHO xu7 DCO lZ 9u 5t sez 4a sMF zo Hm rcr XpB pLD AS hi z9f 2yH n1R TS UnF 7u L4b bbz S27 fA z5 8hw jx D5 vI CwC nh5 70Z tPC oC2 Mp uP9 YC yV6 P8 cX RBr SrW Ec9 x6d P7

LSM perlindungan anak meminta pemerintah untuk memblokir permainan yang berisi kekerasan

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan lebih kepada anak-anak dari dampak negatif game yang mengandung konten kekerasan dengan cara memblokirnya.

\”Pemerintah harus hadir dalam menegakkan regulasi,\” Mulyadi menyatakan dalam pernyataannya pada hari Sabtu.

Ia mengatakan bahwa tanggung jawab melindungi anak-anak dari dampak buruk game online atau mobile tidak bisa hanya dititipkan kepada orang tua.

\”Kita tidak bisa hanya memberikan tanggung jawab kepada orang tua karena mereka kesulitan dalam mengawasi mereka,\” katanya.

Institusi non-pemerintah ini juga mendukung Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam mendesak pemerintah untuk memblokir game yang mengandung kekerasan, seperti Free Fire.

\”Ya, pemblokiran diperlukan karena regulasi sudah ada,\” tegas Mulyadi.

Ia mengatakan bahwa semua elemen pemerintah, terutama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), harus menangani masalah ini bersama.

\”Semua elemen pemerintah, terutama Kominfo, harus berkontribusi dalam menyelesaikan masalah ini,\” katanya.

Mulyadi menjelaskan bahwa LPAI telah mengusulkan program tingkat lingkungan yang disebut Tim Pengamanan Anak, bertujuan untuk membantu mengurangi dampak negatif game pada anak-anak.

\”Ini merupakan hal yang mengkhawatirkan. Itulah mengapa LPAI ingin membentuk tim tersebut, dan harus diperkuat untuk kasus-kasus terbaru,\” katanya.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan bahwa game yang mengandung kekerasan dapat diblokir jika tidak mematuhi regulasi.

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan regulasi untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif ruang digital.

KPAI sebelumnya menyatakan bahwa game online yang mengandung kekerasan, seperti Free Fire, atau konten digital lain yang menunjukkan kekerasan, perilaku menyimpang, dan perjudian online dapat diblokir berdasarkan regulasi menteri.

Berita terkait: Pemerintah bergerak melindungi anak-anak dari game online berkekerasan

MEMBACA  Ester dan Rehan/Lisa Gagal di Babak Perempat Final

Berita terkait: Batasi akses anak-anak ke game yang mengandung kekerasan: KPAI kepada pemerintah

Penerjemah: Anita D, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024