Minggu, 9 November 2025 – 09:43 WIB
Jakarta, VIVA – Kekhawatiran keluarga terus membayangi Ammar Zoni yang sekarang ditahan di Lapas Nusakambangan karena kasus narkoba. Kondisi fisik dan mental sang aktor disebut semakin memprihatinkan, seperti yang diungkapkan oleh ibu angkatnya, Titik Haryanti, dan pacarnya, Dokter Kamelia.
Baca Juga:
3 Minggu di Nusakambangan, Ammar Zoni Ngarep Bisa Sidang Offline
Titik Haryanti cerita bahwa Ammar mulai mengeluh tentang keadaan tubuhnya selama menjalani masa tahanan. Di penjara dengan keamanan super ketat itu, Ammar cuma boleh keluar sel selama satu jam setiap hari untuk menghirup udara segar.
"Kakinya mulai kebas karena untuk keluar itu cuma 1 jam," jelas Titik Haryanti di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Denny Darko Ramal Ammar Zoni Akan Keluar dari Nusakambangan Lewat Raffi Ahmad
Sementara itu, Dokter Kamelia yang sempat berkomunikasi sama Ammar lewat video call juga tak bisa menahan sedih lihat keadaan pacarnya. Dia bilang kondisi sebenarnya jauh lebih parah dari yang dilihat orang.
"Nanti coba minta rekaman sama Om Jon. Itu lebih, lebih menyedihkan sebenarnya daripada yang tersebar sama kalian," kata Kamelia.
Baca Juga:
Denny Darko Ungkap Penerawangan Mengejutkan soal Nasib Ammar Zoni
"Aku sih cuma minta di Indonesia ini hukumnya jangan memilih-milih," tambahnya.
Ammar Zoni baru saja menghadiri sidang secara online di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 6 November 2025. Dalam kesempatan itu, bintang sinetron 7 Manusia Harimau tersebut mengungkapkan beberapa kesulitan yang dia alami selama di Nusakambangan.
Dia mengaku tidak punya akses yang cukup untuk menyiapkan nota pembelaan (eksepsi) bersama tim pengacaranya.
"Bagaimana kami mau bisa laksanakan sidang eksepsi kalau komunikasi saya dan pengacara saja sangat dibatasi. Kami juga tidak dapat kertas dan pena untuk menulis eksepsi pribadi," ujar Ammar Zoni.
Ketika hakim tanya apakah dia bisa berkomunikasi dengan pengacaranya lewat video call atau telepon, Ammar jawab dengan tegas bahwa itu belum pernah dilakukan.
"Belum, belum sama sekali, Yang Mulia. Belum," jawab Ammar dengan nada serius.
Keterbatasan ini bikin Ammar merasa frustasi karena tidak bisa berkoordinasi dengan baik dalam menyiapkan pembelaan dirinya.
"Jadi gimana kami bisa bikin eksepsi?" ucapnya penuh kebingungan.
Ammar pun berharap hakim bisa izinkan persidangan dilakukan secara tatap muka agar proses komunikasi lebih efektif.
Halaman Selanjutnya
"Kami sekali lagi berharap bisa dihadirkan secara offline selama persidangan, Yang Mulia. Karena yang paling penting saat ini adalah komunikasi," katanya.