Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa sepanjang periode 2015-2024, sebanyak 1.731 km rel kereta api telah dibangun di Indonesia untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat. “Total panjang rel yang telah dibangun mencapai 1.731,34 kilometer. Mereka tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yang meliputi pembangunan jalur ganda, jalur ganda, jalur baru, dan reaktivasi,” kata dia dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Dia mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir, Kementerian Perhubungan telah berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pengembangan dan perbaikan infrastruktur kereta api.
Selain pembangunan dan reaktivasi, kementerian juga telah memperbaiki dan merehabilitasi 1.900 kilometer spoor (km/sp) jalur kereta api di 25 lokasi, serta mengelektrifikasi 522 km/sp jalur.
Adapun pembangunan dan rehabilitasi sektor kereta api selama 2015-2024, pemerintah telah mendanainya dengan anggaran sebesar Rp223,870 triliun.
Pemerintah telah memberikan kewajiban pelayanan publik (PSO) di sektor kereta api kepada PT Kereta Api Indonesia, selama 2015-2024 dengan total Rp26,027 triliun.
“Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi kereta api di seluruh Indonesia,” ujar Sumadi.
Dia juga mendorong pengembangan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sektor kereta api.
Berbagai inovasi telah dilakukan untuk pengembangan kereta api di Indonesia, termasuk MRT Jakarta, LRT Jabodebek, serta kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh.
“(Kami) terus berinovasi dalam layanan dan teknologi, dan meningkatkan kinerja untuk memenuhi harapan publik, karena inovasi yang ditingkatkan dapat membawa citra baik bagi pengembangan transportasi,” katanya.
Terkait dengan Whoosh, dia mengklaim bahwa kereta cepat tersebut—yang mencerminkan prestasi dan kebanggaan Indonesia—telah menjadi topik internasional karena namanya yang unik.
Menurutnya, filosofi “Whoosh” berasal dari suara kereta cepat yang biasa diucapkan, baik oleh orang Indonesia maupun orang asing.
“Sebelum diluncurkan sekitar tiga minggu, kami mencari nama Whoosh yang berarti cepat seperti petir. Orang asing seperti dari Singapura dan Malaysia, sangat terkesan dan mereka tahu apa arti nama Whoosh itu,” tambah Sumadi.
Berita terkait: Polisi Sumatera Selatan tangkap tiga orang atas pencurian rel kereta api
Berita terkait: Menteri mengamati pemasangan rel kereta api untuk KCJB
Translator: Muhammad Harianto, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024