La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Melestarikan Tradisi Lewat Tas Tenun

Minggu, 28 Desember 2025 – 12:22 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat perannya untuk dukung pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa tumbuh secara berkelanjutan lewat pemberdayaan yang terstruktur. Salah satu bukti nyata komitmen ini adalah kehadiran Rumah BUMN, yang berfungsi sebagai pusat pelatihan, pemberdayaan, dan pengembangan kapasitas usaha di berbagai daerah.

Baca Juga :
BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo, Investasi Makin Mudah

La Suntu Tastio menjadi salah satu contoh UMKM yang berhasil berkembang berkat ikut serta dalam program Rumah BUMN. Berdiri sejak 2010 di Depok, Jawa Barat, La Suntu Tastio memproduksi berbagai jenis tas dari bahan tenun, kulit, dan batik dengan bahan baku yang didapat langsung dari pengrajin lokal. Seluruh produk dipasarkan secara online dan offline ke berbagai wilayah di Indonesia, serta sering tampil dalam bazar dan pameran.

Pada awalanya, tantangan utama yang dihadapi La Suntu Tastio adalah membangun kepercayaan pasar terhadap potensi kain tradisional sebagai bahan utama tas yang modern dan berkwalitas. Melalui pendekatan desain yang inovatif dan konsistensi menjaga mutu, usaha ini perlahan mulai diterima berbagai segmen konsumen hingga dipercaya oleh institusi.

Baca Juga :
BRILink Agen Jadi Jalan Ibu Rumah Tangga Ini Bangun Usaha dan Ciptakan Lapangan Kerja di Desa

Produk Tas La Suntu Tastio

Pemilik La Suntu Tastio, Indari, mengungkapkan bahwa pemberdayaan dari Rumah BUMN menjadi titik penting dalam pengembangan usahanya, terutama dalam menghadapi tantangan pasar dan memperkuat arah bisnis.

Baca Juga :
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako Bagi Masyarakat

“Saya bergabung dengan Rumah BUMN Jakarta binaan BRI karena ingin membawa La Suntu Tastio naik kelas secara lebih profesional. Sebagai UMKM yang sudah berjalan cukup lama, saya merasa perlu pendampingan yang tidak hanya fokus pada produk, tetapi juga strategi usaha. Perubahan yang paling terasa setelah menjadi binaan adalah cara pandang saya dalam mengelola bisnis menjadi lebih terarah, lebih percaya diri, dan lebih siap untuk memperluas pasar,” ujarnya.

MEMBACA  Jaksa Tangkap Buronan Kasus Korupsi Ternak Rp1 Miliar di Papua Barat

Keterlibatan aktif dalam program pemberdayaan memberikan dampak nyata terhadap proses pengembangan usaha. Indari tidak hanya mendapatkan akses pelatihan dan kurasi produk, tetapi juga memperoleh peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui aktivitas promosi yang terarah dan sistematis, serta pemanfaatan layanan digital BRI yang mendukung efisiensi operasional.

“Selama menjadi binaan, saya mendapatkan berbagai pelatihan usaha, pendampingan pengembangan produk dan branding, kurasi produk, serta kesempatan mengikuti bazar dan pameran. Dalam operasional sehari-hari, saya menggunakan layanan BRImo dan QRIS BRI, yang sangat membantu mempermudah transaksi, terutama saat mengikuti bazar dan penjualan langsung. Layanan digital BRI membuat pengelolaan keuangan usaha menjadi lebih praktis dan efisien,” ungkapnya.

Tinggalkan komentar