Koperasi Desa Didorong Manfaatkan Bangunan yang Ada untuk Kantor

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, meminta pengelola Koperasi Desa Merah Putih untuk mendirikan kantor dan gerai di gedung yang sudah ada di desa mereka.

Penggunaan gedung yang ada akan membantu menghemat biaya modal pembentukan koperasi desa, jelasnya saat peluncuran dan rapat percepatan pendirian Koperasi Desa Merah Putih di Gorontalo pada Selasa, menurut pernyataan yang dikeluarkan hari itu.

Koperasi pada dasarnya adalah bisnis, jadi harus menghasilkan untung, katanya.

Menurut Patria, jika koperasi untung, mereka bisa berkembang lebih besar.

“Semakin banyak barang dengan harga murah, semakin sejahtera masyarakat. Karena itu, koperasi harus untung,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, memuji semua jajaran pemerintah di Gorontalo, dari gubernur sampai kepala desa, karena pembentukan koperasi desa di provinsi itu sudah mencapai 100 persen.

Dia juga mengatakan bahwa untuk memperlancar koordinasi, satgas koperasi desa Merah Putih di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota akan dipimpin langsung oleh gubernur, bupati, dan wali kota.

Tujuan pemerintah Indonesia membentuk 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih sudah tercapai. Hingga Senin, 80.002 koperasi desa telah berdiri di seluruh negeri.

Tahap berikutnya adalah mempercepat legalisasi koperasi, yang ditargetkan selesai akhir Juni 2025.

Koperasi rencananya akan diresmikan serentak pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

Berita terkait: Govt to track, evaluate village co-op performance: minister

Berita terkait: Red and White Village Cooperatives to empower rural economy: Minister

Berita terkait: Village co-ops to ensure priority programs benefit all: govt

Penerjemah: Tri Meilani, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Selama Februari 2025, Pemerintah Kabupaten Karawang Telah Memperbaiki 50 Titik Jalan yang Rusak.