Dengan Indonesia berhasil menurunkan angka kematian dan memperpanjang usia harapan hidup, jumlah lansia kini mencapai 11,75 persen dari total populasi negara, dan diperkirakan akan meningkat lebih dari 20 persen pada tahun 2045. Wakil Menteri Bidang Penduduk dan Tenaga Kerja di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Maliki, mengatakan bahwa pemerintah mengadopsi Strategi Nasional Lansia (SNLU) melalui Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 untuk memastikan kehidupan mandiri, sejahtera, dan bermartabat bagi semua orang.
Pihaknya juga telah menyelesaikan rancangan rencana pembangunan jangka panjang 2025, yang mencakup beberapa isu penting seperti perlindungan dan kesejahteraan masyarakat. “Kita harus melihat penuaan sebagai proses seumur hidup dengan pendekatan lintas sektoral,” katanya, seperti yang dilansir dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya pada hari Rabu.
Ketika berbicara di Konferensi Regional Asia-Pasifik 2024 tentang Penuaan Penduduk: Reframing Aging di Bali pada hari Rabu, Maliki menekankan bahwa untuk memastikan lansia menjadi subjek dan bukan hanya objek pembangunan, masyarakat perlu mempersiapkan diri sejak seribu hari pertama kehidupan seseorang. Pendekatan lintas generasi diperlukan untuk mewujudkan masa tua yang sejahtera, tambahnya.
Konferensi tersebut membahas transformasi ini dengan fokus pada tema “Reframing Aging.” Dalam konferensi tersebut, lebih dari 450 pakar, pembuat kebijakan, anggota PBB dan lembaga internasional, serta pemimpin masyarakat sipil dari seluruh Asia-Pasifik berdiskusi tentang cara untuk membayangkan kembali peran lansia dalam masyarakat.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan bahwa populasi lansia terus meningkat secara global, dengan satu dari lima orang di dunia diperkirakan berusia di atas 60 tahun pada tahun 2050. “Penundaan penuaan tidak hanya berfokus pada tantangan kesehatan yang dihadapi lansia, tetapi juga kemampuan kita untuk memberdayakan mereka,” tegasnya.
Dia menyampaikan bahwa kantornya telah mengembangkan layanan kesehatan primer terintegrasi yang fokus pada semua tahapan kehidupan, dan tidak hanya menargetkan ibu dan anak, tetapi juga lansia.
Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan sekretaris eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Pasifik (ESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana, mengatakan bahwa tantangan penuaan penduduk tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan solusi dari semua pihak.
Alisjahbana menyarankan untuk mengadopsi pendekatan multidimensional dan holistik yang melibatkan promosi dukungan untuk penuaan aktif dan sehat, serta mendorong partisipasi lansia dalam dunia kerja dan memanfaatkan teknologi digital untuk memperpanjang masa produktif mereka.
Berita terkait: Kementerian menyiapkan program saat Indonesia memasuki era penuaan penduduk
Berita terkait: Merawat populasi lansia dengan kebijakan yang lebih baik, kesadaran sosial
Berita terkait: Pemberdayaan lansia penting menghadapi populasi penuaan: kementerian
Translator: Ahmad Wijaya, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024