“
Komisioner Kompolnas Mochammad Choirul Anam dan Supardi Hamid usai keduanya mendatangi lokasi kejadian, Kamis (20/3/2025). FOTO/IRA WIDYANTI
LAMPUNG – Senjata api yang digunakan untuk menembak 3 anggota Polri hingga tewas saat menggerebek judi sabung ayam diduga bukan senjata api rakitan. Kesimpulan itu disampaikan Komisioner Kompolnas Mochammad Choirul Anam dan Supardi Hamid usai keduanya mendatangi lokasi kejadian, Kamis (20/3/2025).
Mochammad Choirul Anam mengungkapkan, dari hasil kegiatan pengecekan di lapangan dan disinkronkan dengan informasi serta keterangan saksi-saksi, dia meyakini senjata api tersebut bukanlah rakitan.
“Memang betul kami dapat informasi di sini banyak senjata rakitan, tapi kalau melihat dari karakter yang kami temukan, potensial ini bukan senjata rakitan. Tapi tetap nanti harus melihat hasil laboratorium forensik,” ujarnya, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya, kesimpulan itu didapatkan dari proyektil yang bersarang pada tubuh masing-masing korban. “Kenapa kita bilang potensial? Karena karakter proyektil memungkinkan itu keluar dari larasnya senjata panjang, itu juga penting,” ungkapnya.
Choirul Anam juga mengungkapkan, terkait siapa pelaku yang melakukan penembakan terhadap almarhum AKP anumerta Lusiyanto, Aipda anumerta Petrus dan Briptu anumerta Ghalib, dia menduga sosok pelaku adalah orang yang mahir menggunakan senjata api.
Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan Lampung.
Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri gugur setelah ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam.
Ketiga korban sudah dimakamkan secara kedinasan usai menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
(abd)
“