Jakarta (ANTARA) – Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka telah mengamankan komitmen investasi senilai $23,8 miliar di sektor-sektor strategis utama, menurut pernyataan resmi yang dirilis pada hari Rabu di Jakarta.
Komitmen ini terkumpul melalui 64 forum bisnis dan pertemuan bilateral yang diadakan sejak pembukaan Expo pada bulan April hingga pertengahan September, kata Wakil Direktur Paviliun Indonesia Laksmi Kusumawati.
Investasi tersebut mencakup industri hijau, ekonomi kreatif, perdagangan, pengelolaan limbah, pariwisata, dan sektor berkelanjutan lainnya.
Keterlibatan ini menghasilkan 10 nota kesepahaman (MoU), sembilan surat niat (LoI), satu perjanjian usaha patungan, dan 11 kesepakatan awal untuk paket pariwisata.
Di luar hasil investasi, paviliun ini juga menarik minat publik yang kuat. Dengan sisa waktu satu bulan sebelum Expo berakhir, Indonesia telah mencatat 2,8 juta pengunjung resmi sejak 13 April.
Tamu ke-2,8 juta, yaitu pasangan dari Jepang yang sebentar lagi menikah, dianugerahi tiket pulang-pergi Osaka–Bali dan menginap selama tiga hari dua malam.
“Pencapaian hari ini mencerminkan minat dunia yang tumbuh terhadap Indonesia—tidak hanya dalam angka, tetapi juga dalam apresiasi terhadap budaya, inovasi, dan visi pembangunan berkelanjutan kita,” kata Laksmi.
“Kami harap momentum ini akan mendorong investasi, kemitraan, dan pertukaran budaya yang lebih luas,” tambahnya.
Bertema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” dan terinspirasi oleh filosofi Bali Tri Hita Karana, paviliun ini mempromosikan harmoni antara manusia, alam, dan sang pencipta.
Paviliun ini tidak hanya berfungsi sebagai showcase budaya dan inovasi, tetapi juga sebagai platform untuk diplomasi ekonomi dan kerjasama internasional.
Mitra strategis yang mendukung paviliun ini antara lain Astra, Artha Graha Peduli, KAPPI, Pertamina, Barito Pacific Group, Royal Golden Eagle (RGE), Indofood, Japfa, BPDP, Garuda Indonesia, Telkomsel, beberapa kementerian, dan pemerintah daerah.
“Dukungan luas ini memperkuat upaya Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan dan kolaborasi global. Ini juga membuka peluang investasi baru yang menguntungkan bagi masyarakat dan lingkungan,” tambahnya.
Translator: Bayu Saputra, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025