Depok (ANTARA) – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya kerja sama antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih sebagai penggerak utama ekonomi lokal.
“Kolaborasi antara BUMDes dan Koperasi Merah Putih harus menjadi kekuatan ekonomi akar rumput. Melalui sinergi ini, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif, berkelanjutan, dan menciptakan lapangan kerja,” ujar menteri saat membuka Seminar Nasional bertajuk ‘Optimalisasi Kelembagaan Ekonomi Desa Menuju Masyarakat Berdaya’ di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis.
Selama satu dekade, BUMDes beroperasi di lebih dari 60 ribu desa, sementara Koperasi Merah Putih muncul sebagai penggerak ekonomi baru yang menjanjikan.
Ia berharap kerja sama ini tidak hanya menghasilkan dampak kumulatif, tapi juga kinerja yang meningkat secara eksponensial.
Dia menegaskan bahwa sifat berbasis pemberdayaan dari kedua lembaga ini memungkinkan inklusivitas di level akar rumput. Karena itu, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, seperti perguruan tinggi, sangat dibutuhkan.
Ia menyatakan perguruan tinggi bisa berkontribusi melalui pelatihan, KKN, riset, dan peningkatan kapasitas. Sementara itu, sektor swasta dan BUMN didorong untuk membuka akses pembiayaan serta meningkatkan literasi keuangan yang terstandarisasi.
Seminar ini menghadirkan berbagai pembicara dari Kemenko PMK, Kemendes PDTT, Kemenkop, Bank Mandiri, BRI, IPB University, Pertamina Foundation, dan praktisi pengembangan desa.
Acara ini, hasil kolaborasi antara Kemenko PMK, UI, dan IPB, diharapkan menjadi tonggak penting dalam menempatkan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Berita terkait: Menteri resmikan Koperasi Desa Merah Putih di Maluku
Berita terkait: Pemerintah dukung adopsi Koperasi Merah Putih di desa
Berita terkait: Pemerintah akan pantau dan evaluasi kinerja koperasi desa: menteri
Penerjemah: Anita Permata Dewi, Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025