Jakarta (ANTARA) – Komisi Nasional Disabilitas (KND) Indonesia mendesak pihak berwenang dan pihak terkait untuk membuat program perjalanan mudik gratis Idul Fitri lebih inklusif di masa depan untuk melayani orang dengan disabilitas.
Komisioner KND Rachmita Maun Harahap mengatakan bahwa untuk membuat agenda perjalanan gratis Idul Fitri lebih mudah diakses bagi orang dengan disabilitas, penyelenggara harus memastikan penyebaran informasi tentang perjalanan gratis melalui media yang lebih beragam.
Harahap menyoroti bahwa promosi untuk program perjalanan gratis Idul Fitri yang baru saja berlangsung hanya dilakukan melalui media dua dimensi tanpa gambar bergerak, suara, atau bantuan bahasa isyarat, yang menghambat orang dengan disabilitas untuk mengetahui program tersebut.
\”Misalnya, jika promosi hanya dilakukan melalui pamflet, orang dengan disabilitas visual tidak akan melihatnya. Oleh karena itu, media promosi harus lebih beragam; informasi yang disampaikan dalam bentuk teks harus dikonversi menjadi suara,\” ungkapnya di sini pada hari Senin.
Komisioner juga meminta penyelenggara untuk mempromosikan program perjalanan gratis lebih lama dan dari tanggal keberangkatan yang lebih awal.
\”Kami berharap bahwa pada tahun 2025, agenda perjalanan gratis Idul Fitri dapat dipromosikan setidaknya dua bulan sebelum tanggal keberangkatan,\” kata Harahap.
Sementara itu, ia mendesak semua pihak yang mengatur agenda perjalanan gratis Idul Fitri untuk komunitas disabilitas di masa depan untuk melibatkan komisi dari tahap perencanaan agenda hingga promosi.
Jaringan luas KND dengan komunitas orang dengan disabilitas akan membantu penyelenggara mempromosikan perjalanan gratis Idul Fitri, yang akan membuat lebih banyak orang dengan disabilitas bergabung dengan agenda tersebut.
Melibatkan KND dalam perencanaan juga akan membantu membuat program perjalanan gratis jauh lebih inklusif bagi komunitas disabilitas, tambahnya.
\”Oleh karena itu, (agenda perjalanan gratis Idul Fitri) akan memiliki lebih banyak peserta karena memiliki periode promosi yang lebih lama dan lebih akomodatif bagi komunitas disabilitas,\” kata Harahap.
Berita terkait: Kementerian meningkatkan layanan penerbangan bagi penumpang dengan disabilitas
Berita terkait: Orang disabilitas usia kerja butuh akses untuk berkembang: Menteri
Penerjemah: Hana Kinarina, Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024