Kisah Marinir yang Diselamatkan Makhluk Laut Usai Terapung 3 Hari di Tengah Ombak

JAKARTA – Operasi Seroja di Timor-Timur, yang sekarang udah jadi Timor Leste, masih melekat banget di ingatan Serka Mar. Nur Khamid. Prajurit Marinir Intai Amphibi Pasmar I ini nyaris mati, tapi akhirnya selamat karena katanya dibantu oleh hantu laut. Dia terombang-ambing di laut selama tiga hari tiga malam.

Seperti yang ditulis di buku 60 Tahun Pengabdian Korps Marinir, pada tanggal 6 Desember 1975 jam 7 malem, satu tim Marinir yang terdiri dari Kapten Mar A. Solangs, Pelda Mar (anm) Slamet Priyono, Serka Mar Nurkamid, Serma Mar (anm) Soetardi, Sertu Mar Samuri, dan Kopda Mar Soeyono dapet tugas buat nyiapin daerah pendaratan buat Pasmar I di Pantai Komoro, sebelah barat Dili.

Terus, tepat tengah malem jam 12, sebagian tim yang tugasnya nyelidiki pantai turun dari perahu karet sekitar 4 mil dari pantai. Mereka adalah Pelda Mar (anm) Slamet Priyono, Serma Mar (anm) Soetardi, dan Kopda Mar Soeyono. Mereka lanjut bergerak ke sasaran dengan cara berenang.

Sementara itu, Kapten Mar A. Solangs dan Sertu Mar Samuri tugasnya nungguin di titik temu. Waktu itu, setiap anggota dilengkapi pelampung, pisau, baterai isyarat, sirip katak, masker, dua granat tangan, dan jam serta kompas tahan air. Setelah selesai nyiapin lokasi pendaratan, tim ini balik lagi berenang nuju kapal TNI AL.

Sekitar jam 8 pagi, posisi tim ini udah sekitar 2 mil dari kapal TNI AL. Tapi tiba-tiba, arus berubah arah. Para prajurit Marinir ini gak sadar kalau arusnya udah berubah, jadi mereka tetap berenang ke arah kapal tapi gak bisa mendekat sama sekali. Akhirnya, mereka malah terseret arus sampe dekat kota Lequesa, sekitar 25 kilometer di sebelah barat Dili, yang waktu itu masih dikuasai sama kelompok bersenjata Fretilin.

MEMBACA  Thariq Halilintar Menjadi Duta Merek Produk Perawatan Kulit Baru, Ini Nama Mereknya

Mereka terus aja berenang, ganti-ganti gaya renang dan istirahat tidur setelah berenang selama 10 jam. Cara mereka tidur di laut itu dengan meniup pelampung, saling memikul kaki, dan bergandengan tangan supaya gak terpisah oleh gelombang dan arus laut.

Setiap kali istirahat, mereka bisa langsung tidur nyenyak karena kecapekan banget. Tapi, tidur mereka paling lama cuma kurang dari 10 menit aja. Mereka gampang banget terbangun lagi karena kedinginan dan juga kelaparan.