Kerjasama kunci untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan: MPR

Jakarta (ANTARA) – Kolaborasi di antara semua pihak terkait sangat penting untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam dunia bisnis dan politik, kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lestari Moerdijat, pada hari Sabtu. “Dukungan dari semua pihak sangat penting untuk mewujudkan tingkat keterlibatan perempuan yang lebih tinggi di ruang publik,” tambahnya dalam pernyataan yang diterima dari kantornya di Jakarta.

Moerdijat menekankan bahwa peningkatan keterlibatan perempuan dalam dunia bisnis dan politik sangat penting untuk mencegah terjadinya kesenjangan di masyarakat. Moerdijat juga mengatakan bahwa ia yakin dengan mempromosikan partisipasi perempuan, Indonesia akan mampu memanfaatkan seluruh potensi sumber daya manusia demi kepentingan bangsa.

Dalam Laporan Kesenjangan Gender Global 2023 yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia, Indonesia menempati peringkat 87 dari 146 negara dalam hal kualitas pemberdayaan perempuan. Peringkat tersebut ditentukan berdasarkan beberapa indikator, yaitu pencapaian pendidikan, kesehatan dan keberlanjutan hidup, pemberdayaan ekonomi, dan partisipasi politik.

Berdasarkan laporan tersebut, partisipasi buruh perempuan Indonesia berada pada kisaran 53-54 persen, menunjukkan tidak ada perubahan signifikan dalam dua dekade terakhir. Selain itu, partisipasi perempuan Indonesia dalam politik tercatat sebesar 22 persen, lebih rendah dari rata-rata partisipasi perempuan di parlemen secara global (26 persen).

Wakil Ketua MPR mengatakan bahwa Indonesia perlu meningkatkan kemampuan ekspor dan impor serta mengintensifkan pelatihan yang diberikan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia bisnis. Ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan representasi perempuan di parlemen untuk menyempitkan kesenjangan yang ada.

Dengan demikian, lebih banyak perempuan Indonesia akan dapat mengambil peran aktif, baik dalam politik maupun dunia bisnis, katanya.

MEMBACA  Hanya Ingin Mengenal Lebih Mendalam