Jakarta (ANTARA) – Kementrian Transmigrasi memutuskan untuk menawarkan dua ribu beasiswa tahun depan bagi pemuda Indonesia yang mau ikut program transmigrasi sekaligus usaha pemberdayaan masyarakat lokal.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara bilang bahwa Beasiswa Patriot akan mencakup program S1 sampai S3 di universitas dalam dan luar negeri.
“Program ini bertujuan mendidik dan memberdayakan generasi pemimpin baru yang akan membentuk dan mengelola wilayah (transmigrasi) ini dengan visi dan integritas,” katanya di sini pada Rabu.
Peserta Beasiswa Patriot akan memberdayakan masyarakat lokal dengan membantu mereka mengoptimalkan potensi dan sumber daya di tiap daerah transmigrasi.
Tapi, sebelum menjalankan program Beasiswa Patriot, Kementrian Transmigrasi akan mengirim tim ekspedisi patriot tahun ini.
Tim yang terdiri dari akademisi dan pakar akan melakukan penelitian lapangan untuk menentukan potensi dan sumber daya yang bisa dikembangin di tiap daerah.
“Mereka akan turun langsung ke lapangan, mengidentifikasi sektor strategis, sumber daya alam, aset budaya, dan peluang infrastruktur, untuk membangun dasar investasi dan pembangungan berkelanjutan, memetakan kemungkinan, dan membuka jalan bagi yang berani bertindak,” ujarnya.
Sejauh ini, peserta ekspedisi patriot berasal dari tujuh universitas terbaik Indonesia, katanya.
Mereka adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), IPB University, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
“Gak cuma jadi peneliti, tim ekspedisi patriot juga akan jadi mentor dan pendamping peserta Beasiswa Patriot. Rencananya, tahun ini disiapkan dua ribu peserta ekspedisi patriot,” jelasnya.
Menteri bilang upaya ini sejalan dengan seruan Presiden Prabowo Subianto untuk investasi di sumber daya manusia Indonesia.
Pemerintah menargetkan membangun 200 Sekolah Rakyat tiap tahun untuk anak rentan, merenovasi 11 ribu sekolah se-Indonesia, serta memberi 10 ribu beasiswa untuk gelar kedokteran.
Juga akan ada 10 ribu beasiswa lagi untuk bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
“Karena infrastruktur sesungguhnya suatu bangsa adalah rakyatnya. Ini masa depan transmigrasi. Bukan cuma memindahkan orang, tapi memindahkan potensi dan kemakmuran,” tambah Suryanagara.
Berita terkait:
- Pemerintah targetkan terbitkan 13.751 sertifikat tanah untuk transmigran
- Pemerintah RI: Lumbung pangan bergizi bantu kurangi pengeluaran pangan
- Menteri: Warga lokal diprioritaskan dalam pembangunan daerah transmigrasi
Reporter: Uyu Septiyati Liman
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025