Minister Komunikasi dan Informasi Digital dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sedang berupaya untuk mewujudkan ruang digital yang aman bagi anak-anak serta melindungi mereka dari ancaman kejahatan cyber.
“Kementerian dan KPAI memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan anak-anak Indonesia dilindungi dari kejahatan cyber,” kata Menteri Komunikasi dan Informasi Digital Meutya Hafid dalam pertemuan dengan perwakilan dari KPAI di sini pada hari Senin.
Demi tujuan tersebut, kementerian dan KPAI bekerja sama dalam melakukan upaya perlindungan anak di ruang digital, termasuk penyusunan rancangan peraturan pemerintah tentang pengelolaan perlindungan anak dalam implementasi sistem elektronik.
Hafid mencatat bahwa regulasi tersebut saat ini sedang diharmonisasi dengan bantuan kementerian dan lembaga terkait.
Dia menegaskan bahwa pemerintah terus memperbarui regulasi untuk tetap relevan dengan tantangan zaman.
Menteri Hafid berharap sinergi antara kementeriannya dan KPAI akan membawa perbaikan signifikan dalam upaya perlindungan anak di ruang digital.
KPAI menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Kementerian Komunikasi dan Informasi Digital untuk menyusun regulasi tentang perlindungan anak di ruang digital.
Komisi tersebut menekankan pentingnya percepatan penerbitan regulasi dan peningkatan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat tentang ancaman kejahatan di ruang digital.
KPAI juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh kementerian untuk mewujudkan ruang digital yang aman, termasuk pemblokiran akses ke konten negatif.
Hingga November 2024, kementerian, dengan dukungan lembaga terkait, telah memblokir lebih dari 5,3 juta item konten perjudian online.
“Saya melihat ada peningkatan konten yang telah dihapus. Ini merupakan bentuk komitmen konkret kementerian untuk menjaga keamanan ruang digital bagi anak-anak,” kata Ketua KPAI Ai Maryati.
Berita terkait: Pemerintah berkomitmen mendukung kemandirian ekonomi perempuan
Berita terkait: Mengatasi perundungan sekolah penting untuk masa depan gemilang: BRIN
Translator: Fathur Rochman, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024