Sabtu, 18 Oktober 2025 – 18:20 WIB
Pemberitahuan ini bukan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Apapun yang terjadi, tindakan bunuh diri tidak dibenarkan. Jika kamu mengalami depresi atau masalah psikologi, segera konsultasikan masalah-masalahmu untuk dibantu oleh psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan mental.
Baca Juga:
Kronologi Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah, Diduga Jadi Korban Bullying
Denpasar – Tragedi yang menimpa Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Sosiologi Universitas Udayana (UNUD) yang meninggal karena dugaan bunuh diri, mendapat perhatian publik. Bukannya berakhir dengan duka dan empati, beberapa mahasiswa justru menghina kematian Timothy di media sosial.
"Kalau mau bundir kenapa gak sekalian lantai 4 aja, nanggung amat lantai 2," tulis percakapan dari sebuah grup WhatsApp yang tersebar di media sosial.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Kasus Siswa SMP Grobogan yang Dikroyok di Ruang Kelas hingga Tewas, Diduga Sering Dibully Teman Sekelas
"Mentalnya gak kuat kalau dari lantai 4, koe bantu ke lantai 3 dah," balas beberapa teman lainnya.
Tindakan tak berperasaan itu menimbulkan gelombang kemarahan. Banyak warganet menilai para pelaku kehilangan rasa kemanusiaan, karena menjadikan kematian seseorang sebagai bahan candaan. Bahkan setelah Timothy dimakamkan, nama dan fotonya masih beredar disertai komentar dan nyanyian bernada ejekan.
Baca Juga:
Unsri Bentuk Tim Investigasi dan Siapkan Pengaduan Perundungan, Buntut Mahasiswa Saling Cium Kegiatan Himateta
Unggahan yang memperlihatkan perilaku tidak pantas itu cepat menyebar. Beberapa mahasiswa dari Program Studi Ilmu Politik angkatan 2023 teridentifikasi sebagai pelaku. Mereka kemudian mengaku bersalah dan membuat video permintaan maaf terbuka, namun publik tetap geram karena sanksi yang diberikan pihak kampus diduga hanya berupa nilai D untuk mata kuliah Etika Politik.
Bagi banyak pihak, hukuman itu dianggap terlalu ringan untuk perilaku yang dinilai merendahkan kematian seseorang dan mencoreng nama baik kampus.
Isi Permintaan Maaf yang Dinilai Hambar
Dalam video yang diunggah ke media sosial, beberapa mahasiswa atas nama Agung Nanda, Rian, Vita dan yang lainnya, ramai-ramai menyampaikan permintaan maaf. Namun, warganet menilai nada mereka datar dan hanya sekadar formalitas untuk meredakan kemarahan publik.
Mahasiswa bernama Agung Nanda memulai videonya dengan salam lintas agama dan menyatakan penyesalan atas perbuatannya.
"Saya Agung Nanda, mahasiswa Ilmu Politik angkatan tahun 2023. Mohon maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan yang saya lakukan. Saya ingin terutama meminta maaf kepada keluarga korban almarhum Kak Timothy. Saya juga ingin meminta maaf kepada teman-teman almarhum Kak Timothy, kepada Himpunan Mahasiswa Sosiologi Universitas Udayana, dan kepada pihak yang tersinggung dan pihak yang dirugikan atas perbuatan yang saya lakukan. Turut berdukacita atas kepergian almarhum Kak Timothy. Saya siap menerima sanksi dari pihak fakultas maupun organisasi yang saya ikuti," ujar Agung.
Sementara Riyadh menyampaikan hal serupa dalam videonya.
Halaman Selanjutnya