Rabu, 28 Mei 2025 – 13:17 WIB
Jakarta, VIVA – Tim ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) bersama para pemangku kepentingan industri sawit bertemu dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto. Pertemuan ini membahas pengembangan sistem tracing nasional untuk industri kelapa sawit berbasis teknologi. Sistem ini bertujuan meningkatkan transparansi rantai pasok dan daya saing global sawit Indonesia.
Baca Juga:
Airlangga Optimis Kerjasama RI-China di Batang Ciptakan 100 Ribu Lapangan Kerja
Hadir dalam pertemuan ini Staf Ahli Kemenko Perekonomian, Dirut BPDPKS Eddy Abdurrachman, dan Dirut PT Surveyor Indonesia Sandry Pasambuna. Menko Airlangga menekankan sistem tracing harus sederhana, kuat, dan mudah diakses semua pelaku industri sawit, dari hulu ke hilir.
Baca Juga:
Bahlil dan Airlangga Kompak Tepis Isu Reshuffle
“Sistem ini harus menjangkau petani kecil hingga perusahaan besar, serta memastikan kepatuhan prinsip keberlanjutan,” kata Airlangga dalam keterangan resmi Surveyor Indonesia.
Petani sawit memanen buah segar di tengah banjir Sungai Kampar, Riau. (Foto ilustrasi)
Baca Juga:
B50 Bakal Diimplementasikan 2026, Rusli Habibie: Tingkatkan Nilai Tambah Kelapa Sawit
Sistem tracing akan mencakup data sertifikasi lahan, koordinat kebun, status legal, serta aspek lingkungan dan sosial. Pemerintah mendorong integrasi dengan kebijakan nasional dan standar internasional untuk memperkuat posisi sawit Indonesia di pasar global. Airlangga juga menekankan perlunya sinergi antara kementerian, pelaku usaha, akademisi, dan pemantau independen.
Pekerja Bergaji di Bawah Rp 3,5 Juta Akan Dapat Bantuan Subsidi Upah Mulai Juni, Berapa Besarannya?
Program ini bagian dari enam kebijakan stimulus ekonomi pemerintah untuk jaga daya beli masyarakat.
VIVA.co.id
26 Mei 2025