Minggu, 26 Oktober 2025 – 00:10 WIB
Jakarta, VIVA – Mantan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom), Hasan Nasbi, menyoroti gaya komunikasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai terlalu sering menyinggung pejabat lain. Menurut dia, pola komunikasi seperti itu bisa melemahkan solidaritas pemerintah.
Baca Juga :
Heboh Dedi Mulyadi vs Menkeu Purbaya, Hasan Nasbi: Kalau Terus Baku Tikam, Pemerintah Bisa Kelihatan Lemah
“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, ya sesama anggota kabinet, sesama pemerintah enggak bisa baku hantam terus-terusan di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” ujar Hasan melalui YouTube pribadinya, dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.
Ia mengingatkan bahwa saling serang di ruang publik antar pejabat justru bisa berdampak buruk bagi citra pemerintahan.
Baca Juga :
Menkeu Purbaya Pilih Tak Naikkan Cukai Rokok, Pengusaha Bilang Begini
“Kalau mau berdebat di ruang tertutup, mau saling koreksi, mau saling marah-marah, mau adu argumen, itu tidak masalah. Tapi kalau di ruang terbuka, kita nanti akan menghibur orang-orang yang tidak suka dengan pemerintah,” jelasnya.
Baca Juga :
Terpopuler: Ritual Gila sebelum Pesta Seks Gay di Surabaya, Dubes China Respons soal Utang Whoosh
Hasan menilai, jika situasi seperti ini dibiarkan, publik bisa memandang pemerintah sebagai kelompok yang mudah diadu domba dan tidak kompak.
“Misalnya menteri bertengkar sama gubernur, mungkin hari ini kita lihat sebagai hiburan. Tapi kalau lama-lama orang akan melihat ini sebagai ketidakkompakan pemerintah,” katanya.
“Padahal soliditas pemerintah itu sangat penting. Konsolidasi kekuasaan itu sangat penting,” tegasnya.
Hasan berpendapat, perbedaan pandangan tentang kebijakan publik masih wajar selama tidak saling menjatuhkan.
“Kalau beda pendapat tentang kebijakan dan lain-lain sih gapapa. Tapi kalau saling melemahkan sesama pejabat nanti jadi berantakan,” ujarnya.
Akhirnya, ia menegaskan lagi agar perbedaan pendapat sebaiknya tidak dipertontonkan ke publik. Sebab, dalam jangka panjang bisa mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Dalam jangka waktu yang lama, publik akan merasa, ‘Ah, ini pemerintah gampang dipecah belah nih. Pemerintah gampang diadu domba, gampang dijatuhkan’. Terus wawancara saja Pak Purbaya. Hari ini si A kena kritik, besok si B kena sindir, besok si C kena serang, besok si D kena begitu ya,” tutupnya.