Sabtu, 21 Juni 2025 – 18:56 WIB
Jakarta, VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang melakukan koordinasi lintas bilateral dengan otoritas Arab Saudi. Tujuannya untuk mengetahui asal-usul ancaman bom yang menimpa pesawat Saudi Airlines SVA-5688 rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.
Baca Juga:
Saudia Airlines Diancam Bom Lagi, TNI Terjunkan Jihandak Amankan Bandara Kualanamu
"Kami di BNPT berkoordinasi lintas bilateral, baik dengan Arab Saudi maupun pihak lain, untuk mencari tahu sumber ancaman ini," kata Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono di Jakarta Selatan, Sabtu 21 Juni 2025.
Eddy menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, terutama TNI-Polri, untuk penyelidikan lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan instruksi Menkopolkam Budi Gunawan.
"Pak Menkopolkam sudah memberikan pernyataan bahwa TNI-Polri dan BNPT terus bekerja sama untuk mencari informasi sumber ancaman," lanjut Eddy. "Kita tidak boleh salah dalam menganalisis sumbernya," tambahnya.
Baca Juga:
Saudia Airlines Kena Teror Bom Lagi, Angkasa Pura Aktifkan Emergency Operation Center
Maskapai Saudi Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu, Deliserdang
Eddy menyatakan, setelah ancaman bom ini, Pemerintah RI akan meningkatkan perlindungan bagi jemaah haji yang masih dalam perjalanan pulang.
"Semua diantisipasi, dan mitigasi terus dilakukan. Yang utama, kami berkoordinasi secara bilateral untuk memastikan sumber ancaman benar-benar terverifikasi," jelas Eddy.
Diketahui, ini adalah kedua kalinya pesawat Saudia Airlines terkena ancaman bom hingga harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Sebelumnya, pesawat Saudi Airlines SV5276 juga mendarat darurat di Kualanamu pada Selasa, 17 Juni 2025. Setelah pemeriksaan, pesawat dinyatakan aman dan melanjutkan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta.