Sebagai dua negara maritim tetangga, Indonesia dan Australia punya kedekatan geografis dan tantangan keamanan yang sama. Tapi sejarah menunjukan kerja sama mereka butuh lebih dari perjanjian diplomatik — diperlukan rasa percaya, konsistensi, dan pengertian bersama.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah umumkan rencana penandatanganan Perjanjian Keamanan Bersama Indonesia-Australia pada Januari 2026. Perjanjian ini ada dalam konteks kepentingan sama, tapi juga strategi yang berbeda.
Menurut Edna Caroline dari ISDS, budaya strategis Australia selama ini dibentuk oleh ketergantungan pada kekuatan besar dan persepsi jarak dari Asia. Sejak Perang Dunia II, kebijakan pertahanannya berevolusi dari forward defense di era Perang Dingin, menjadi defense of Australia di akhir 1980-an, dan kini bergeser ke konsep security with Asia. Pergeseran ini adalah langkah positif karena lebih tekankan kemitraan daripada penghadangan.