loading…
Sebuah bangunan hancur total dan ada kerusakan di gedung-gedung serta mobil sekitarnya setelah serangan udara Israel di daerah Dahieh, Beirut, Lebanon tanggal 6 Juni 2025. Foto/Houssam Shbaro/Anadolu Agency
BEIRUT – Militer Lebanon ngumumin hari Jumat (6/6/2025) bahwa Israel nolak usulan mereka buat ngecek lokasi di pinggiran selatan Beirut supaya serangan udara bisa dicegah. Lebanon ngasih peringatan kalo pelanggaran terus-terusan terhadap kesepakatan gencatan senjata bisa bikin kerja sama sama mekanisme pemantauan PBB dihentikan.
Militer Lebanon nuduh Israel “terus-terusan ngerjain Lebanon,” nyebutin serangan udara baru-baru ini yang nargetin pinggiran selatan Beirut dan Lebanon selatan waktu Kamis malem.
“Meski udah ada upaya koordinasi sama komite pemantauan buat cegah serangan, dan ngirim patroli buat periksa beberapa lokasi, pihak Israel tetep nolak usulannya,” kata militer Lebanon.
Waktu Kamis malem, pesawat tempur Israel ngejalanin delapan serangan udara di pinggiran selatan Beirut, setelah ada peringatan evakuasi.
Serangan ini jadi serangan keempat dan paling ganas dari Israel di daerah itu sejak perjanjian gencatan senjata 27 November 2024 antara Israel sama Lebanon.
Di waktu yang sama, pesawat tempur dan drone Israel juga ngejalanin dua serangan lagi ke kota Ain Qana di Lebanon selatan.