Jangan menutupi kasus bullying demi reputasi sekolah: Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada hari Sabtu, mendorong penanganan segera atas kasus bullying, mendesak sekolah untuk tidak menutup-nutupi kasus semacam itu demi reputasi mereka.

“Pada banyak kesempatan, kita melihat kasus bullying ditutup-tutupi untuk melindungi reputasi sekolah. Saya percaya hal yang tepat adalah menyelesaikan (kasus-kasus itu) dan memperbaiki (sistem sekolah),” ujarnya di Jakarta.

Dalam pidato pembukaan siaran untuk Kongres XXIII Asosiasi Guru Republik Indonesia (PGRI), Jokowi menyatakan keprihatinan atas kasus bullying, kekerasan, dan pelecehan seksual yang terjadi di sekolah.

Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh membiarkan kasus-kasus semacam itu terus menimpa bakat-bakat muda negara ini, dengan mencatat bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar, bertanya, berkarya, bermain, dan bersosialisasi.

“Kita tidak boleh biarkan anak-anak takut untuk pergi ke sekolah. Siswa tidak seharusnya merasa tertekan saat berada di sekolah,” tegasnya.

Kepala negara tersebut kemudian mengharapkan para guru Indonesia menjadi ujung tombak dalam perjalanan negara menuju menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih aman dan nyaman bagi semua siswa.

Ia mendorong guru-guru untuk memprioritaskan tindakan preventif guna melindungi siswa mereka dari bullying di lingkungan sekolah.

“Saya ingin Anda memprioritaskan mengambil tindakan preventif. Anda harus memprioritaskan hak-hak anak-anak kita, terutama yang menjadi korban kasus bullying. Selesaikan kasus-kasus tersebut daripada menutupinya,” katanya kepada para hadirin.

Presiden juga mengingatkan para guru akan pentingnya membantu anak-anak Indonesia mengembangkan keterampilan, bakat, dan karakter mereka untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas guna mengoptimalkan bonus demografi yang akan datang demi mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Menutup sambutannya, Jokowi mengucapkan apresiasi kepada PGRI atas kolaborasinya dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru, dengan tujuan akhir menghasilkan generasi muda yang patriotik dan kompetitif.

MEMBACA  17 Jam untuk Menemukan Kecelakaan yang Menewaskan Ebrahim Raisi, Presiden Iran

Berita terkait: DPR mendesak Kementerian Pendidikan untuk memprioritaskan respons terhadap bullying sekolah

Berita terkait: Masyarakat harus menyelaraskan langkah untuk menyambut bonus demografi: Pemerintah

Penerjemah: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024