Senin, 9 Juni 2025 – 01:58 WIB
Mina, VIVA – Kementrian Agama (Kemenag) meminta jemaah haji Indonesia yang melakukan nafar awal agar tidak buru-buru dalam menjalankan tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir. Imbauan ini dikeluarkan karena kota Makkah sangat padat akibat banyak jemaah dari berbagai negara yang juga meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah.
Baca Juga:
Mobil Golf Disiagakan Bantu Jemaah di Kawasan Mina
📷 Lihat Foto
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief
"Kami sarankan jemaah nafar awal untuk tawaf ifadah di waktu yang lebih longgar, kecuali bagi yg akan pulang di kloter awal," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, di Mina, Minggu (8/6/2025).
Baca Juga:
Update Haji 2025: Safari Wukuf Khusus, 477 Jemaah Diantar dengan 15 Bus dan 118 Petugas
Hilman menjelaskan bahwa kondisi Makkah akan sangat ramai dan perjalanan bus ke Masjidil Haram diperkirakan lambat karena macet. Ini bisa menyulitkan jemaah yang ingin cepat menyelesaikan ibadah haji.
"Saya imbau karena situasi di Makkah nanti bakal sangat padat dan perjalanan bus jemaah juga akan lambat seperti yg kita lihat," jelasnya.
Baca Juga:
Timnas Bungkam China 1-0, Menag: Jemaah Haji Ikut Doakan di Arafah
Dia mengingatkan jemaah agar patuh pada petugas dan otoritas Arab Saudi serta menjaga keselamatan selama masa puncak haji.
"Semoga semuanya lancar dan jemaah bisa tetap bersama kelompoknya dengan didampingi petugas," ujar Hilman.
Puncak haji dimulai dengan lempar jumrah pada 10 Zulhijah (6 Juni 2025) dan berlanjut di hari tasyrik (11-13 Zulhijah). Jemaah nafar awal harus meninggalkan Mina sebelum malam 12 Zulhijah. Jika tidak, mereka harus lanjut lempar jumrah di 13 Zulhijah dan ikut nafar tsani.
Setelah selesai lempar jumrah, jemaah masih harus tuntaskan tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir. Namun, karena kondisi Makkah sangat padat, jemaah disarankan memilih waktu yg tepat.
🔗 Artikel Lain:
Jemaah Nafar Awal Tinggalkan Mina Hari Ini, Nafar Tsani Besok
VIVA.co.id
8 Juni 2025