Jakarta (ANTARA) – Dinas Pendidikan Jakarta telah memperluas program “Pendidikan Keberlanjutan Perkotaan” untuk memperkuat pemahaman siswa tentang ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan melalui pembelajaran langsung yang berfokus pada perkotaan.
Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana mengatakan program ini dirancang untuk membangun pola pikir keberlanjutan sejak dini dengan menggunakan kegiatan praktis di dunia nyata yang mencerminkan tantangan kehidupan perkotaan modern.
“Para siswa diberikan dasar-dasar ketahanan pangan, pengelolaan lingkungan, dan solusi untuk masalah perkotaan yang umum,” ujarnya dalam pernyataan pada hari Sabtu.
Salah satu kegiatan inti program ini adalah pertanian perkotaan, yang mengajarkan siswa bagaimana lahan perkotaan yang terbatas dapat dimanfaatkan secara produktif untuk mendukung pasokan pangan lokal.
Program ini juga memperkenalkan “pramuka perkotaan,” versi adaptasi dari pramuka tradisional yang disesuaikan dengan realitas wilayah metropolitan besar.
“Pramuka perkotaan membantu siswa membangun ketangguhan, memahami risiko perkotaan, melatih mitigasi bencana, dan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah untuk lingkungan kota,” kata Nahdiana.
Dia menekankan bahwa pendidikan harus melampaui instruksi di kelas dengan menawarkan pengalaman mendalam yang membentuk karakter, kepedulian, dan kepercayaan diri, memungkinkan anak-anak menjadi pemecah masalah masyarakat.
Berita terkait: Indonesia Save Food Movement prevents 224 tons waste since 2022
“Sekolah harus berfungsi sebagai pusat pembelajaran berkelanjutan yang mendorong kreativitas dan ekspresi diri,” tambahnya, menyampaikan harapan agar program ini akan menginspirasi siswa untuk membantu menciptakan masa depan Jakarta yang lebih baik.
Walikota Jakarta Utara Hendra Hidayat menyuarakan dukungan penuh atas inisiatif ini, menyebutnya sebagai upaya penting untuk memperkuat kesadaran lingkungan dan mempromosikan pola pikir pemecahan masalah di kalangan anak muda.
Dia mengatakan program ini membantu mempersiapkan generasi yang mampu secara akademis, bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan siap merancang solusi untuk tantangan perkotaan.
Program “Pendidikan Keberlanjutan Perkotaan” tahun ini melibatkan 1.799 siswa dari sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, dan kejuruan, termasuk peserta dari keluarga kurang mampu, siswa berkebutuhan khusus, dan anggota diaspora Jakarta.
Acara ini berpusat pada dua kegiatan utama—Pertanian Perkotaan dan Pramuka Perkotaan—dan juga mencakup lokakarya edukatif dan pertunjukan seni budaya.
Berita terkait: Preparing young eco-guardians in Wakatobi
Penerjemah: Ilham Kausar, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025