“Jakarta dalam Warna” Soroti Kebanggaan Budaya Betawi, Ujar Gubernur

Jakarta (ANTARA) – Acara “Jakarta Dalam Warna” merupakan bagian dari upaya menjadikan Jakarta sebagai kota budaya, dengan fokus khusus pada warisan Betawi, kata Gubernur Pramono Anung.

“Acara seperti ini tidak cuma harus diadakan saat perayaan besar saja. Harus jadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujar Anung saat acara di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu.

Dia menekankan bahwa acara ini menunjukkan komitmen Pemprov Jakarta dalam mempromosikan budaya Betawi sebagai kebanggaan warga.

Anung menambahkan, upaya memperkuat identitas budaya Jakarta semakin relevan setelah disahkannya UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang lebih menekankan pembangunan budaya.

Pemprov Jakarta, katanya, terus berupaya memperbaiki ruang publik dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warga, baik pendatang maupun yang sudah lama tinggal.

Untuk itu, Anung menegaskan bahwa unsur budaya Betawi harus hadir tidak hanya di acara besar, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Makanya saya wajibkan semua acara resmi harus ada unsur budaya Betawi, supaya warga Jakarta bisa benar-benar merasakan dan menghargai warisan mereka sendiri,” jelasnya.

Ribuan pesilat dan penari dari berbagai sanggar di Jakarta ikut serta dalam acara Minggu itu, tampil mengelilingi Bundaran HI.

Mereka menghibur penonton dengan demo bela diri, seperti memecahkan balok beton dan plat besi, serta tarian tradisional.

Acara ini bertepatan dengan Car Free Day (CFD) di jalan MH Thamrin–Sudirman, kegiatan mingguan di mana warga berkumpul untuk berolahraga dan menikmati ruang publik tanpa kendaraan.

Berita terkait: Dewan Legislatif Jakarta usulkan budaya Betawi masuk sekolah

Berita terkait: HUT ke-487 Jakarta: Seniman berharap budaya Betawi tetap lestari

Penerjemah: Khaerul, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Sidang Putusan Praperadilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Akan Dilaksanakan Besok