Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang di Jawa Tengah mencapai Rp17,95 triliun hingga saat ini, sementara penyerapan tenaga kerja telah mencapai 7 ribu orang.
“Saat ini, terdapat 27 perusahaan yang terdaftar di KEK Batang, dengan tujuh perusahaan sudah beroperasi, tujuh lainnya dalam tahap konstruksi, dan 13 lainnya dalam tahap persiapan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah upacara peresmian KEK Batang Industropolis pada hari Kamis.
Pembukaan KEK Batang Industropolis merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem industri manufaktur, logistik, dan pariwisata. Sistem terintegrasi seperti ini dapat menjadi pendorong bagi ekonomi nasional, menurut menteri.
“Sistem ini mencakup industri manufaktur, logistik, komersial, dan pariwisata – semuanya didukung oleh infrastruktur dasar, seperti pasokan air baku, instalasi limbah, listrik, gas, serta 10 apartemen tower dan 64 bangunan pabrik siap pakai,” katanya.
Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran hampir Rp4 triliun untuk pengembangan infrastruktur di KEK Batang Industropolis.
“Kami ingin memastikan bahwa zona ini dapat berfungsi secara optimal dalam menarik investasi,” tambahnya.
Hartarto mengatakan bahwa ia optimis bahwa melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
“Vietnam memiliki empat kawasan industri dengan luas 1,6 juta hektar, Malaysia memiliki enam kawasan dengan luas 2,15 juta hektar, Thailand memiliki 10 kawasan dengan luas 622 ribu hektar, dan Filipina memiliki 20 ribu hektar,” tegasnya.
“Sementara itu, Indonesia memiliki 24 KEK dengan total luas hanya 21 ribu hektar,” katanya.
Menurut menteri, pemerintah saat ini sedang fokus pada peningkatan industri manufaktur, yang mencakup 12 KEK; industri pariwisata, yang memiliki delapan KEK; industri digital dengan tiga KEK; dan satu lagi area industri jasa.
“Total investasi di semua KEK Indonesia mencapai Rp263,47 triliun dengan tenaga kerja yang terserap sebanyak 160.874 orang. Sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditetapkan oleh Presiden (Prabowo Subianto), peningkatan investasi di KEK merupakan prioritas utama,” ujarnya.
Berita terkait: Prabowo rencanakan satu kawasan ekonomi khusus per provinsi
Berita terkait: Kawasan ekonomi khusus akan menjadi penggerak pertumbuhan Indonesia: menteri
Translator: Kutnadi, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025