Jakarta (ANTARA) – Otoritas imigrasi Indonesia sedang mengeksplorasi rencana untuk membuat Makkah Route sebagai program timbal balik guna mengoptimalkan layanan bagi jemaah haji.
“Kami sedang mendiskusikan rencana agar program ini bisa timbal balik, sehingga petugas imigrasi Indonesia dapat melakukan pemeriksaan imigrasi untuk jemaah haji di bandara Saudi sebelum mereka kembali ke Indonesia,” kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat.
Makkah Route adalah kolaborasi antara otoritas imigrasi Indonesia dan Saudi untuk mempermudah proses imigrasi bagi jemaah haji. Saat ini, program ini hanya beroperasi untuk keberangkatan dari Indonesia ke Arab Saudi.
Andrianto mengatakan Makkah Route bertujuan membantu jemaah haji Indonesia fokus pada ibadah saat tiba di Tanah Suci, karena pemeriksaan paspor dan visa sudah selesai sebelum keberangkatan.
Dia menjelaskan bahwa program ini merupakan layanan imigrasi pra-keberangkatan, di mana petugas imigrasi Saudi melakukan pemeriksaan langsung di bandara embarkasi Indonesia.
“Kami berupaya memberikan layanan imigrasi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Plt Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman berharap Makkah Route suatu saat bisa diterapkan di semua titik embarkasi haji, bekerja sama dengan otoritas Saudi.
Saat ini, program ini sudah berjalan di tiga bandara utama: Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten; Bandara Juanda di Surabaya, Jatim; dan Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jateng.
Tahun ini, Yusman melaporkan, Makkah Route telah melayani 97.221 jemaah haji Indonesia.
“Di 2025, jumlah jemaah haji Indonesia mencapai 221.000. Sejauh ini, 44 persen sudah dilayani oleh Makkah Route,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa pelaksanaan program tahun ini berjalan lancar dan mendapat tanggapan positif dari jemaah, terutama lansia dan difabel.
Berita terkait: Program imigrasi Indonesia-Saudi layani 97.221 jemaah haji
Berita terkait: Indonesia gagalkan keberangkatan 264 jemaah haji nonprosedural
Penerjemah: Fath Putra M, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025