Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Indonesia (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, dalam pertemuan budaya Islam di Kazan, Rusia, menekankan pentingnya menetapkan standar produk halal yang diakui secara global.
“Konsep halal telah melampaui batas agama, berkembang menjadi simbol global dari peradaban modern, kualitas, kesehatan, kebersihan, etika, kesejahteraan hewan, kepercayaan, dan keberlanjutan,” katanya pada Forum Kazan 2025 Dunia Rusia-Islam di Kazan, Tatarstan, Rusia.
Dalam sebuah pernyataan dari kantornya yang dikutip di Jakarta pada hari Minggu, Hasan mengajak negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyelaraskan visi dan langkah-langkah mereka menuju penciptaan standar halal internasional.
“Sementara kita saat ini memiliki perbedaan dalam standar halal, kita dapat mulai merancang standar global yang secara luas diakui oleh negara-negara anggota OKI,” katanya, menegaskan bahwa tolak ukur internasional yang kredibel sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dia juga berpendapat bahwa “kolaborasi sangat penting untuk menjadi pemimpin dalam industri halal.”
Selain itu, Hasan membagikan pengalaman Indonesia, dengan mengutip pembentukan BPJPH pada tahun 2014 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sistem sertifikasi halal yang terpercaya.
Selain itu, Hasan memperkenalkan SiHalal, sistem informasi terpadu yang digunakan Indonesia untuk menawarkan layanan sertifikasi halal kepada bisnis dalam dan luar negeri.
“Indonesia bercita-cita menjadi pusat global untuk produk halal. Melalui BPJPH, pemerintah telah bekerja untuk memperkuat standar halal kami untuk meningkatkan daya saing produk halal kami di pasar internasional,” tegasnya.
Selain berbicara di forum, yang berlangsung dari 13-18 Mei, pemimpin BPJPH juga mengadakan pertemuan bilateral dengan perwakilan dari Saudi Halal Center Arab Saudi dan RussQuality Rusia.
Penerjemah: Arnidhya N, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025