Indonesia Menanggapi Tarif AS dengan Negosiasi yang Sama dan Adil

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia akan menanggapi tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) dengan mengirim utusan untuk melakukan negosiasi yang sama dan adil.

“Kami akan membuka negosiasi dengan AS. Kami akan menyampaikan niat kami untuk menjaga hubungan baik, dan kami juga menginginkan hubungan yang adil,” ujarnya pada hari Senin.

Prabowo mencatat bahwa tarif timbal balik yang diberlakukan oleh AS terhadap beberapa negara adalah keputusan yang diambil oleh pemimpin AS untuk meningkatkan pertumbuhan industri di negaranya.

Maka dari itu, sebagai tanggapan, ia menyatakan bahwa Indonesia juga akan memprioritaskan langkah-langkah serupa selama negosiasi, dengan fokus pada perlindungan kepentingan bangsa Indonesia.

Apabila tercapai kesepakatan selama negosiasi berlangsung, dan alasan yang masuk akal diberikan untuk tarif tersebut, Prabowo menjamin bahwa Indonesia akan menghormati keputusan tersebut.

“AS memprioritaskan kepentingan rakyat mereka. Kami juga memikirkan rakyat kami. Tidak perlu khawatir. Kami percaya pada kekuatan kami sendiri,” tegasnya.

Kepala negara ini menyatakan optimisme tentang masa depan Indonesia yang cerah dan menjanjikan meskipun dihadapkan pada tantangan, dengan menekankan pentingnya ketahanan kolektif, termasuk dalam menghadapi gejolak geopolitik global yang dinamis.

“Meskipun ada tantangan, kami akan menghadapinya, dengan berani. Mungkin ada beberapa kali kami terjatuh, tetapi kami akan menghadapinya dengan cara bangkit dengan baik,” tegasnya.

Sebelumnya, pada tanggal 2 April, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif sebesar minimal 10 persen bagi beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk barang yang diekspor ke negara tersebut.

Indonesia menduduki peringkat kedelapan dengan nilai ekspor sebesar 32 persen. Sebanyak 60 negara akan menghadapi tarif timbal balik yang setara dengan separuh dari tarif yang mereka bebankan pada barang AS.

MEMBACA  Sebuah minggu pembicaraan tidak langsung melibatkan pihak-pihak yang bertikai di Sudan berakhir di Jenewa

Trump mengatakan tarif timbal balik tersebut bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.

Trump dan administrasinya menegaskan bahwa AS telah “dirugikan” oleh banyak negara karena praktik perdagangan yang tidak adil.

Berita terkait: Presiden Prabowo, PM Anwar membahas tarif AS terhadap negara-negara ASEAN

Berita terkait: MPR mendesak langkah-langkah proaktif terhadap tarif timbal balik AS

Berita terkait: PCO menjabarkan langkah-langkah Presiden dalam menghadapi gejolak, tarif AS

Penerjemah: Livia Kristianti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar