Indonesia Membuka 44 Bendungan Baru Selama Kepresidenan Jokowi yang Berlangsung Sepuluh Tahun

Presiden Joko Widodo menyoroti pada hari Senin bahwa pemerintahannya telah membangun dan meresmikan 44 bendungan baru di seluruh Indonesia sejak ia menjabat pada tahun 2014. “Ini adalah bendungan ke-44 yang kami resmikan dalam 10 tahun terakhir. Infrastruktur ini melayani berbagai fungsi, termasuk sebagai sumber listrik,” katanya saat meresmikan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Jokowi menekankan bahwa pembangunan bendungan ini mendukung tujuan pemerintahannya untuk memastikan ketersediaan sumber air baku yang memadai untuk semua provinsi di Indonesia. “Ketersediaan air akan berarti banyak bagi kehidupan kita di masa depan… air sangat penting untuk semua sektor. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menerapkan manajemen air yang tepat,” tegasnya.

Selain itu, presiden mencatat bahwa bendungan juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengalirkan air ke daerah pertanian masyarakat dan membantu sebuah daerah mengurangi dan mencegah banjir. Menyebut secara khusus tentang Bendungan Margatiga, kepala negara mengatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran total sebesar Rp846 miliar (US$54,7 juta) untuk tujuh tahun pembangunan bendungan tersebut, yang memiliki kapasitas air sebesar 42,31 juta meter kubik.

“Semoga, warga lokal akan mendapatkan manfaat dari keberadaan bendungan ini,” ujarnya. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah Indonesia bertujuan untuk membangun total 61 bendungan. Presiden telah meresmikan beberapa bendungan, termasuk Bendungan Cipanas di Jawa Barat, Bendungan Sepaku di Kalimantan Timur, Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Karian di Banten, Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara, dan Bendungan Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara.

Berita terkait: Otoritas IKN memastikan kesiapan air baku untuk pasokan air IKN Berita terkait: Jokowi meresmikan Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan

MEMBACA  Indonesia meningkatkan kemitraan minyak dan gas dengan perusahaan Tiongkok

Penerjemah: Ruth I, Tegar Nurfitra
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024