Jakarta (ANTARA) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Indonesia dan Yayasan Mish Al Kheir dari Mesir telah mengirimkan 10 truk berisi persediaan pokok untuk warga Palestina di Gaza, yang menghadapi kelangkaan akibat blokade Israel.
Truk-truk tersebut berangkat dari Kairo menuju Rafah dalam dua grup, masing-masing lima truk, pada tanggal 19 dan 28 Agustus, kata Baznas dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
Mereka membawa sekitar 15.000 paket makanan dan kebutuhan pokok untuk warga sipil yang kesulitan mendapatkan bahan pangan selama kampanye militer Israel di wilayah tersebut.
“Alhamdulillah, kami dapat mengirimkan 15.000 paket bantuan bekerja sama dengan Mish Al Kheir. Semoga pengirimannya tidak ada hambatan dan dapat meringankan beban saudara-saudara kami di Gaza,” ujar Ketua Baznas Noor Achmad.
Dia mengatakan upaya bantuan ini adalah amanat untuk Baznas, yang didanai oleh zakat, sedekah, dan sumbangan yang dikumpulkan dari masyarakat Indonesia.
Berita terkait: Misi Indonesia untuk Gaza: 91 ton bantuan dijatuhkan udara sejak 17 Agustus
“Kami bertekad untuk memastikan bantuan yang disumbangkan warga Indonesia benar-benar sampai kepada rakyat Palestina,” kata Achmad.
Direktur Pengumpulan Baznas Faisal Qosim mengatakan lembaganya berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Kairo untuk mengawasi pengiriman hingga konvoi mencapai Terowongan Ahmad Hamdi, pos pemeriksaan pertama.
“Titik ini menandai awal dari zona merah, di mana tidak ada yang bisa masuk tanpa izin,” jelasnya.
Terowongan di bawah Terusan Suez ini menghubungkan daratan Mesir ke Semenanjung Sinai, menuju El Arish dan Rafah.
“Kesepuluh truk yang membawa bantuan akan bergabung dengan konvoi nasional sekitar 5.000 truk yang dikoordinir oleh Kementerian Solidaritas Sosial Mesir,” tambah Qosim.
Berita terkait: Indonesia seharusnya memimpin dorongan PBB untuk kelaparan di Gaza, kata ahli.
Penerjemah: Sean F, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025