Indonesia Dorong Kerja Sama Digital yang Lebih Kuat dengan Filipina

Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Meutya Hafid, menyerukan kolaborasi yang lebih kuat antara Indonesia dan Filipina di era transformasi digital, khususnya dalam tata kelola digital dan pengembangan etis kecerdasan buatan (AI).

Dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu, dia menekankan bahwa kedua negara memiliki visi yang sama untuk masa depan digital yang aman, etis, serta berpusat pada martabat manusia.

"Kita harus menyambut kemajuan AI dengan semangat kolaboratif untuk memastikan pengembangan yang bertanggung jawab melaui kebijakan inklusif, inovasi etis, serta pertukaran penelitian dan bakat," ujar Hafid.

Pernyataannya disampaikan saat peringatan Hari Kemerdekaan Filipina ke-147 di Jakarta pada Jumat, menurut keterangan tersebut.

Hafid menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Filipina tidak hanya didasarkan pada kedekatan geografis, tapi juga sejarah persatuan, nilai budaya, dan cita-cita bersama.

"Sebagai sesama pendiri ASEAN, kedua negara telah bekerja sama dalam memajukan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Asia Tenggara," katanya.

Dia juga menyebut dukungan Indonesia untuk perdamaian di Filipina, termasuk perannya dalam memfasilitasi Perjanjian Jakarta tahun 1996, sebagai bukti solidaritas bilateral yang semakin erat.

Hafid menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap kepemimpinan ASEAN Filipina pada 2026, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Berita terkait: Indonesia dan Vietnam perkuat kerja sama di sektor digital
Berita terkait: Indonesia eksplorasi kerja sama AI dan teknologi digital dengan Inggris

Penerjemah: Farhan Arda, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  SBY dan Pramono Temani Pelukis Jerman Mengekspresikan Monas dari Lantai 23 Balai Kota