Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah sepakat untuk memperkuat kapasitas domestik dan meningkatkan peran kedua negara di ASEAN dalam menghadapi tantangan tarif, termasuk tarif timbal balik yang diterapkan oleh Amerika Serikat.
Dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, PM Anwar menyatakan dukungannya terhadap komitmen Prabowo untuk meningkatkan investasi bilateral sebagai langkah bersama menghadapi tantangan global.
“Dalam menangani isu tarif dan ketegangan hubungan internasional, kekuatan kita terletak pada ketahanan domestik, kerja sama bilateral, dan kekuatan kolektif ASEAN. Ini harus dibangun dengan semangat bersama di antara pemimpin kami,” kata Anwar.
Dia menekankan pentingnya menjaga komunikasi terus-menerus dengan Presiden Prabowo agar sejalan dalam berbagai isu internasional, serta perlunya koordinasi erat untuk menghadapi tantangan ekonomi saat ini.
Kedua negara juga berupaya mempererat hubungan sambil terus bernegosiasi dengan AS mengenai pengaturan tarif timbal balik.
“Meskipun ada kepentingan bilateral dalam negosiasi tarif, kami terus bekerja sama agar bisa mencapai hasil terbaik dalam menyelesaikan masalah ini,” tambah Anwar.
Meski kunjungan ini bukan kunjungan kenegaraan resmi, kedatangan PM Anwar di istana dianggap sebagai balasan atas kunjungan Prabowo ke Malaysia akhir Januari lalu. Saat itu, Prabowo menghadiri KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-GCC ke-2, dan KTT ASEAN-GCC-China di Kuala Lumpur.
Hingga 2024, Indonesia masih menjadi mitra dagang terbesar keenam Malaysia secara global dan kedua terbesar di Asia Tenggara. Perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD 25,5 miliar pada 2024, naik 4,5% dari USD 24,39 miliar di 2023.
Berita terkait: Indonesia minta penelitian ERIA untuk atasi dampak tarif AS terhadap ASEAN
Berita terkait: Kadin ingatkan hati-hati menanggapi hasil tarif AS-China
Berita terkait: Prabowo konfirmasi panggilan Trump di tengah ketegangan perdagangan
Penerjemah: Mentari Dwi/Genta Tenri, Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025