Banjarmasin, S Kalimantan (ANTARA) – Para akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Indonesia dan Universitas Montreal Kanada bersama-sama menanam 100 bibit pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) di Taman Keanekaragaman Hayati Bukit Manjai di Banjar, Kalimantan Selatan. Kegiatan penanaman pohon pada hari Minggu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi.
Penanaman pohon simbolis tersebut dipimpin oleh Valerie Preseault dari Universitas Montreal, bersama mahasiswa program Biologi ULM di bawah bimbingan dosen Amalia Rezeki dan Luthfiana Nurtamara. “Ini merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami, karena tim akademisi Kanada dapat ikut serta dalam peringatan Hari Bumi di Kalimantan Selatan,” kata Rezeki pada hari Minggu.
Dia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan tindakan konkret penghormatan terhadap alam dan sebuah panggilan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya merawat Bumi.
Selain menanam pohon, mahasiswa ULM juga didorong untuk membangun rantai kesadaran dengan membagikan inisiatif lingkungan mereka di media sosial, menginspirasi orang lain untuk mengambil tindakan serupa.
Rezeki menjelaskan bahwa pemilihan pohon Ulin karena statusnya sebagai spesies langka dan terancam yang terdaftar dalam Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Pohon ini memainkan peran ekologis penting, memberikan makanan dan tempat tinggal bagi berbagai spesies satwa liar.
Selain itu, pohon Ulin juga merupakan penyerap karbon alami, membantu menyerap karbon dioksida – salah satu gas rumah kaca utama yang berkontribusi pada perubahan iklim. Dengan mengubah CO2 menjadi biomassa, pohon Ulin berkontribusi pada penurunan tingkat karbon atmosfer sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim.
Bibit yang digunakan untuk acara ini berasal dari taman botani pribadi Chendrawan Sugianto, seorang konservasionis yang berdedikasi untuk melestarikan spesies pohon langka di Banjarmasin.