Jakarta (ANTARA) – Otoritas Investasi Indonesia (INA) dan Kedutaan Besar Australia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kerjasama investasi bilateral. Menurut pernyataan yang diterima dari INA di sini pada Selasa, MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua Dewan Direksi INA, Ridha Wirakusumah, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, pada 28 Juni 2024.
“Ini adalah langkah penting untuk menarik dan meningkatkan investasi Australia di Indonesia. Melalui kemitraan ini, kami bertujuan untuk memperkuat nilai investasi Australia di sektor-sektor vital yang mendukung pertumbuhan dan pembangunan Indonesia,” kata Wirakusumah.
Kemitraan ini merupakan tindak lanjut dari program yang disebut “Invested: Strategi Ekonomi Australia untuk Asia Tenggara hingga 2040,” yang diumumkan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Jakarta pada September tahun lalu.
Wirakusumah menginformasikan bahwa program tersebut sedang berjalan dengan tujuan meningkatkan investasi Australia di Indonesia, termasuk dengan bantuan tim kesepakatan investasi baru dari kedutaan besar Australia di Jakarta.
Tim tersebut akan bekerja dengan cara berkoordinasi dengan pelaku swasta, pemerintah, dan layanan pembiayaan untuk merangsang arus investasi dari Australia ke Indonesia.
Sementara itu, Duta Besar Williams mengatakan bahwa tim investasi akan bekerja sama dengan INA untuk mengidentifikasi proyek investasi yang potensial dan memastikan bahwa investor Australia siap untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Menurutnya, tim kedutaan akan berusaha untuk mempromosikan proyek di Indonesia kepada pelaku bisnis Australia untuk menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja di kedua negara.
Dia juga mencatat bahwa Australia telah berkomitmen untuk mengambil kerjasama ekonomi strategis dengan Indonesia ke level berikutnya, menambahkan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra utama Australia.
Berita terkait: Indonesia, Australia bahas pengembangan SDM untuk industri semikonduktor
Berita terkait: Indonesia, Australia luncurkan skema bantuan pendanaan penelitian
Translator: Bayu S, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024