Hiu paus baru ditemukan di Teluk Cendrawasih Papua Tengah

Jayapura (ANTARA) – Hiu paus baru ditemukan di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) di Nabire, Papua Tengah, selama pemantauan bersama oleh Pertamina International Shipping (PIS) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Temuan ini menunjukkan peningkatan populasi hiu paus di area tersebut,” kata Muhammad Aryomekka Firdaus, sekretaris perusahaan PIS, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh anak perusahaan perusahaan minyak dan gas milik negara Pertamina pada hari Selasa.

Dia mengatakan bahwa pemantauan, yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan komitmen PIS untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut, terutama di Indonesia bagian timur.

Sejalan dengan komitmen ini, PIS telah menjadi salah satu pihak yang mengelola Pusat Hiu Paus di Kwatisore, Nabire, yang menjalankan beberapa program, termasuk konservasi dan pemantauan spesies yang terancam punah.

Upaya pemantauan bersama sejak November 2023 telah mengidentifikasi hiu paus baru di TNTC, meningkatkan populasi dari hitungan awal 195 menjadi 203 per Mei 2024, menurut Sumaryono, pengendali ekosistem habitat taman nasional tersebut.

“Harapannya, jumlah ini akan terus bertambah di masa depan, memungkinkan kami untuk memantau populasi dan pergerakan hiu paus di area TNTC dengan efektif,” katanya.

Selain pemantauan, upaya konservasi terus dilakukan dengan penempelan tag pada hiu paus untuk mencatat dan mengamati perilaku hiu paus di perairan. Data yang terkumpul digunakan untuk mempelajari rute migrasi ikan di perairan Papua.

“Kami akan mencocokkan data tersebut dengan rute pelayaran kapal PIS di Papua,” katanya, menambahkan bahwa hal ini akan memastikan bahwa rute kapal tidak mengganggu hiu paus.

Dia menyatakan bahwa, di masa depan, data ini juga dapat diakses oleh kapal lain.

MEMBACA  Lipstik tertua di dunia ditemukan kembali 5.000 tahun yang lalu

Berita terkait: Upaya besar untuk melindungi hiu paus di Indonesia

Berita terkait: Hiu paus ditemukan mati akibat jaring trawl: pejabat Bali

Penerjemah: Qadri Pratiwi, Cindy Frishanti Octavia

Editor: Anton Santoso

Hak cipta © ANTARA 2024