Jumat, 3 Oktober 2025 – 18:14 WIB
Jakarta, VIVA – Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan bahwa hari ini Pertamina dan pihak-pihak SPBU swasta akan mengadakan pertemuan di Kantor Ditjen Migas, Jakarta Selatan. Pertemuan ini untuk membahas kelanjutan negosiasi pembelian base fuel atau BBM murni dari Pertamina.
Baca Juga:
ESDM Buka Suara Soal SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina
Sebab, sebelumnya marak diberitakan bahwa stok BBM di seluruh SPBU Shell sudah habis hari ini. Sementara itu, pasokan BBM di SPBU-SPBU swasta lainnya diperkirakan juga akan habis dalam waktu dekat.
Namun, Laode tidak menampik bahwa kekosongan stok BBM di SPBU swasta bisa terjadi sampai akhir tahun, kalau mereka tetap tidak sepakat dengan Pertamina.
Baca Juga:
DPR Tantang Shell, Vivo dan BP Bangun SPBU di Papua: Kelangkaan BBM di Sana Puluhan Tahun!
Oleh karena itu, Kementerian ESDM berharap pertemuan kali ini bisa mencapai titik terang antara para pihak terkait.
Baca Juga:
ESDM Ungkap Nasib BBM yang Diimpor Pertamina Tapi Ditolak Vivo
"Ya ini pilihan ya, mau kosong sampai akhir tahun atau mau ada yang disetujui? Seperti itu yang saya dengar," kata Laode di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 3 Oktober 2025.
"Tapi Pertamina sama badan usaha swasta juga akan melakukan pembicaraan lagi. Hasil pembicaraannya saya belum tau, makanya kita akan rapat," ujarnya.
Dia menegaskan, pasokan BBM secara nasional tidak akan terganggu, karena base fuel atau BBM murni tersedia. Namun, hal itu tetap tergantung pada kesediaan para SPBU swasta untuk mau membeli atau tidak base fuel dari Pertamina tersebut.
"Kalau base fuel tetap terpakai ya. Makanya kan disampaikan bahwa kelangkaan itu tidak akan terjadi. Kenapa? Karena kan sebenarnya ada, cuma yang satunya kalau maunya yang tadi," kata Laode.
Dia menambahkan, apabila SPBU swasta tidak membeli base fuel, maka BBM murni tersebut akan diserap oleh Pertamina. Apalagi, kargo kedua base fuel impor Pertamina juga sudah tiba pada Kamis, 2 Oktober 2025 kemarin.
"Iya, pasti kalau itu (base fuel impor akan digunakan oleh Pertamina)," ujarnya.
—
Purbaya Kritik Bahlil soal Subsidi, Golkar: DTSEN Perlu Disinkronisasi
Idrus sebut para menteri Prabowo harus melakukan sinkronisasi terhadap DTSEN. Dengan tujuan, lanjut dia, untuk menerapkan kebijakan agar tepat pada sasaran.
VIVA.co.id
3 Oktober 2025