Presiden Prabowo Subianto berharap agar Mesir akan menetapkan seni bela diri tradisional Indonesia, Pencak Silat, sebagai olahraga resmi.
“Dalam bidang kerjasama budaya, kami ingin memajukan Pencak Silat,” katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, di Kairo pada hari Rabu.
Beliau menambahkan bahwa beliau telah menerima laporan yang menyebutkan bahwa 4 ribu pemuda Mesir sedang menekuni Pencak Silat.
Seni bela diri tersebut menjadi salah satu topik yang dibahas oleh kedua pemimpin tersebut dalam pertemuan tersebut, selain ekonomi, pertahanan, moderasi keagamaan, dan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
Pencak Silat, salah satu seni bela diri tertua di Indonesia, telah dipertandingkan di tingkat Asia, yaitu pada Asian Games 2018, yang diselenggarakan oleh Indonesia.
Di Jakarta, 166 atlet dari 16 negara seperti Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Iran, Jepang, Kirgistan, Laos, Malaysia, Nepal, Pakistan, Singapura, Thailand, Timor Leste, Uzbekistan, dan Vietnam bersaing dalam acara Pencak Silat Asian Games 2018.
Dalam acara Pencak Silat, Indonesia mengumpulkan medali terbanyak, yaitu 14 emas dan satu perunggu.
Sementara itu, Pencak Silat belum dipertandingkan di Olimpiade.
Namun, selama Olimpiade Musim Panas Paris 2024, Presiden Prabowo, yang juga menjabat sebagai presiden Federasi Pencak Silat Internasional (Persilat), memperkenalkan seni bela diri tersebut kepada komunitas olahraga internasional dalam pameran di Paris pada 27 Juli.
Beliau juga secara langsung menyampaikan keinginannya agar Pencak Silat dimasukkan sebagai olahraga Olimpiade kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, di Paris.
Saat ini, 1.100 peserta dari 55 negara sedang bersaing dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.