Hanya Pemimpin yang Cepat Tanggap & Fleksibel yang Bisa Mengatasi Gejolak Ekonomi Global

Sebagai jurnalis berpengalaman, International Conference dengan tema “Agile Leadership in Global and Local Perspectives” digelar secara hybrid di aula Institut STIAMI Kampus Pusat Jakarta, Sabtu (17/2). Foto: Dokumentasi media Institut STIAMI.

jpnn.com – JAKARTA – Sebanyak 700 akademisi, profesional, praktisi bisnis, birokrat, dan mahasiswa turut serta dalam International Conference Institut STIAMI (IC STIAMI). Konferensi internasional dari Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI dengan tema “Agile Leadership in Global and Local Perspectives” ini digelar secara hybrid.

Ada 4 pembicara dari luar negeri yang hadir dalam konferensi tersebut, yaitu, Prof. Myrna Batino mewakili ASIA dan ASEAN, Technological University of the Philippines, Dr. Kathleen Brown mewakili USA-International NGO, Maryland, Dr. Charles Magwari Omboto mewakili AFRIKA, International NGO, Nairobi, Kenya, dan Dr. Yudhi Ariadi mewakili School of Engineering, University Warwick.

Pelaksana Tugas Rektor Institut STIAMI Dr. Euis Komalawati, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa konferensi internasional ini diselenggarakan setelah Pemilu 2024 dengan tujuan memberikan pandangan dan gagasan tentang pentingnya peran pemimpin dalam menghadapi perubahan yang cepat.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang cepat, tangkas, dan adaptif untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti disrupsi teknologi, gejolak ekonomi global, dan perubahan iklim.

Peran perguruan tinggi sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia per Februari 2022 mencatat tingkat pengangguran Indonesia sebesar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja sebanyak 208,54 juta orang.

Dalam konferensi internasional IC STIAMI, dibahas mengenai sosok pemimpin yang agile dan adaptif dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

MEMBACA  Hai Star Wars, Bolehkah Kita Mendapatkan Judul Film dan Acara yang Tidak Hanya Nama Karakter Lagi?