Gubernur Jakarta, Pramono Anung Wibowo, berkomitmen untuk memperkuat peran ibu kota dalam mengembangkan ekonomi biru yang berkelanjutan. Menurutnya, provinsi ini harus menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan ekosistem laut dan pesisir.
Dalam pembukaan Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government Forum 2025, Pramono menyatakan bahwa laut seluas 6.977 kilometer persegi, garis pantai sepanjang 120 kilometer, dan 113 pulau merupakan sumber daya penting untuk masa depan Jakarta.
Forum dengan tema “Menuju Ekonomi Biru yang Berkelanjutan dan Inklusif: Menghubungkan Iklim, Alam, dan Energi” ini sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah Jakarta yang berfokus pada perlindungan lingkungan dan inisiatif ekonomi biru.
Pemerintah provinsi telah memperkenalkan strategi pengelolaan pesisir terpadu yang dirancang untuk menyelaraskan perencanaan tata ruang, pengendalian banjir rob, dan pengelolaan pulau-pulau kecil.
Pramono juga menyoroti potensi wisata bahari Jakarta bertaraf internasional, seperti Ancol, destinasi pulau bergaya resort, dan wisata berbasis komunitas.
Ia mengatakan bahwa pekerjaan restorasi ekosistem termasuk penanaman mangrove, transplantasi terumbu karang, dan konservasi habitat laut, yang juga berfungsi sebagai mitigasi perubahan iklim melalui “karbon biru”.
Di Kepulauan Seribu, pemerintah mendukung perikanan berkelanjutan, ekowisata, akuakultur, dan usaha kelautan skala kecil.
Sebagai bagian dari forum, Pramono meluncurkan laporan “State of the Coast Jakarta 2025” yang menguraikan upaya melindungi wilayah pesisir, memberdayakan komunitas, dan mempromosikan pembangunan kelautan yang berkelanjutan.
Ia mengatakan Jakarta bertujuan untuk menunjukkan bahwa kota besar dapat menjadi pemimpin lingkungan. Ia menambahkan bahwa forum ini harus menghasilkan hasil yang konkret, bukan hanya diskusi kebijakan.
Peserta akan mengunjungi Kepulauan Seribu untuk penanaman mangrove dan karang, restocking ikan, serta pertemuan dengan komunitas lokal.
PNLG adalah jejaring regional pemerintah daerah di Asia Timur yang mempromosikan pengelolaan pesisir dan laut yang berkelanjutan. Forum 2025 ini menghimpun 200 peserta dari 24 kota di sembilan negara, bersama pejabat pemerintah, ahli, akademisi, pelaku usaha, dan kelompok masyarakat sipil.