loading…
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti efisiensi belanja anggaran yang terjadi sejak awal tahun 2025, yang diyakini berdampak pada perlambatan perekonomian. Foto/Dok
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan perhatian khusus pada efisiensi belanja anggaran yang terjadi sejak awal 2025, yang diyakini berdampak pada perlambatan ekonomi. Dia mengatakan, salah satu tugas utamanya setelah dilantik sebagai Menkeu adalah menciptakan fiskal yang lebih sehat dan mampu mendorong perekonomian melalui belanja yang optimal dan tidak mengganggu sistem keuangan.
“Kita akan membuat fiskal punya daya dorong yang optimal buat ekonomi. Saya bikin fiskal sehat, tapi kalau gak dibelanjakan juga ekonominya gak jalan, bisa runtuh nanti,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (8/9/2025).
Dia melihat bahwa pertumbuhan belanja pemerintah pada triwulan I dan II 2025 mengalami kontraksi. Menurut data BPS, belanja atau konsumsi pemerintah di triwulan I 2025 turun (kontraksi) negatif sebesar -1,38% (year-on-year). Sementara di triwulan II 2025, belanja pemerintah memang tumbuh 21,05% dibandingkan triwulan I, tapi tetap negatif -0,33% dibandingkan tahun 2024.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Blak-blakan Soal Strategi Capai Target Ekonomi 8 Persen dari Prabowo
“Kalau saya lihat dua triwulan terakhir, pertumbuhan belanja pemerintah triwulan I dan II itu negatif kan. Ga tahu salahnya di mana, efisiensi atau bukan, tapi yang jelas itu memberikan dampak negatif ke ekonomi karena pertumbuhannya melambat dari sisi itu,” ujarnya.