Figur-Figur Konfusianisme harus ikut serta dalam menciptakan pemilihan yang damai: Wakil Presiden

Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajak tokoh-tokoh Konghucu untuk berperan dalam menciptakan pemilihan yang damai saat menyampaikan pidato secara online pada Perayaan Nasional Tahun Baru Imlek Kongzili ke-2575 di Balai Samudera Jakarta pada Senin.

“Saya mengundang semua pihak untuk berpartisipasi dalam menjadikan agenda nasional yang penting ini sukses. Tokoh agama Konghucu harus memainkan peran yang lebih besar dalam mendukung pemilihan yang tenang dan damai,” ujar Amin.

Ia juga mengajak umat Konghucu untuk menggunakan hak politik mereka dalam pemilihan 2024 dengan tanggung jawab.

Pada acara bertema “Aib Tak Boleh Aib, Membuat Orang Tidak Bisa Menanggung Aib”, yang diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Amin menegaskan bahwa Indonesia harus dapat menunjukkan kedewasaan demokrasi dan kemampuan dalam mengelola perbedaan.

Melalui kedewasaan dalam demokrasi, bangsa Indonesia akan selalu diberkati dengan pemimpin yang baik, katanya.

“Dengan kedewasaan bangsa kita dalam demokrasi, bangsa kita akan diberikan pemimpin yang mampu menyatukan berbagai perbedaan dan menjadikannya salah satu pilar kekuatan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Amin.

Ia juga mengajak semua organisasi masyarakat berbasis agama, termasuk Matakin, untuk terus berperan dalam menjaga harmoni antar agama dan membangun persatuan dan kesatuan nasional demi kesejahteraan masyarakat.

“Dukungan dari semua pihak, termasuk peran tokoh agama dan Konghucu, akan menjadi stimulus bagi pemerintah untuk bekerja lebih optimal demi kemajuan bangsa,” ujar wapres.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mencatat dalam pidatonya bahwa kementerian tersebut untuk pertama kalinya memfasilitasi perayaan nasional Tahun Baru Imlek Kongzili ke-2575.

Langkah ini diambil sebagai manifestasi kepedulian negara dan pemerintah terhadap masyarakat Konghucu serta untuk menjalin hubungan harmonis antar warga negara Indonesia.

MEMBACA  Anak-anak Pengungsi Banjir di Inhu Bersukacita dengan Kedatangan Polisi

“Konghucu adalah salah satu unsur bangsa yang membantu memperkuat persatuan nasional,” kata Qoumas.

“Negara mengakui keberadaan agama Konghucu sama seperti agama-agama lainnya dan menjamin hak Konghucu untuk menjalankan ajaran agama dengan mengekspresikan nilai-nilai budayanya di tanah air yang tercinta ini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Matakin Budi Santoso Tanuwibowo menyoroti bahwa Indonesia memiliki harta berharga dalam bentuk persatuan yang telah dibangun selama 350 tahun.

Harapannya, modal penting ini tidak rusak oleh kontestasi politik dalam pemilihan 2024.

“Jangan biarkan bangsa ini terpecah hanya karena kepentingan sesaat. Kita telah membangunnya selama 350 tahun, ditambah 78 tahun, dan kita belum puas. Jangan biarkan apa yang kita takuti (pemecahan bangsa) terjadi,” kata Tanuwibowo.

Berita terkait: Masyarakat harus merayakan keberagaman budaya di Tahun Baru Imlek: Jokowi

Berita terkait: Tahun Baru Imlek momentum untuk memperbaiki diri: Wapres Amin

Penerjemah: Rangga Pandu Asmara Jingga, Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024