Medan (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi dan UKM Bidang Usaha Mikro, M. Riza Damanik, mengatakan Festival Fasilitasi dan Perlindungan Usaha Mikro di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, membantu memperkuat ekonomi daerah.
"Festival ini bertujuan untuk mendorong UKM yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, sekaligus menciptakan lapangan kerja," jelas Damanik di Tapanuli Utara pada Jumat (25 Juli).
Ia menekankan bahwa kontribusi ini berasal dari upaya kementrian untuk membantu usaha mikro beralih dari sektor informal ke formal.
"Semakin banyak usaha mikro yang formal, produktivitas dan daya saing mereka juga meningkat," ujarnya.
Menurut wakil menteri, partisipasi 1.200 pelaku UKM dari sekitar Danau Toba dalam festival ini menunjukkan minat yang tumbuh untuk mengakses layanan pemerintah, seperti izin usaha, pembiayaan, pendirian badan hukum, dan dukungan lainnya.
Acara di Tapanuli Utara adalah bagian dari seri nasional, dengan festival serupa sebelumnya diadakan di Pontianak, Kalimantan Barat, dan Kabupaten Trenggalek.
Berita terkait: Pemerintah Indonesia berkomitmen memberdayakan UKM: menteri
Festival ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 tentang fasilitasi, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan UKM.
"Saat ini, UKM memiliki akses ke 21 layanan, termasuk pendaftaran badan hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU), sertifikasi halal, pendaftaran usaha perseorangan, asuransi usaha, asuransi ketenagakerjaan, dan bantuan hukum," jelasnya.
Komisi VII DPR RI menyampaikan apresiasi atas inisiatif kementerian menyelenggarakan Festival KPUM di Tapanuli Utara.
Wakil Ketua Komisi VII, Lamhot Sinaga, mengatakan festival ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk di Sumatera Utara.
"Usaha mikro kami membutuhkan fasilitasi dan perlindungan. Hari ini, Kementerian UKM telah membuktikan komitmennya," kata Sinaga.
Ia menambahkan, inisiatif seperti ini menjadi jembatan bagi masyarakat—khususnya pelaku usaha mikro—untuk mengembangkan usaha dan naik kelas ekonomi.
Berita terkait: Mengapa Indonesia butuh transformasi koperasi dan UKM berbasis data
Penerjemah: Sahbainy, Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025