Ekonomi Indonesia dapat tumbuh di tengah resesi di Inggris, Jepang: Menteri

Banten (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh di tengah resesi di Jepang dan Inggris.

“Kami tentu berharap pertumbuhan ekonomi yang lebih baik tahun depan. Jika saat ini pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05 persen, kita mungkin akan mencapai 5,5 persen tahun depan. Ketika banyak negara mengalami resesi, ada peluang bagi Indonesia untuk tumbuh. (Itu tergantung) apakah kita bisa melakukannya atau tidak,” ujarnya.

Thohir menyampaikan pernyataan tersebut saat acara peletakan batu pertama pembangunan gedung PT Bank Negara Indonesia (BNI) Central Business District (CBD) di Tangerang, Banten, pada hari Selasa.

Beliau menekankan perlunya Indonesia menciptakan pasar yang lebih ramah bagi investor untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi negara.

Upaya tersebut harus disertai dengan konsolidasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempermudah perizinan investasi untuk menarik investasi modal. Dengan cara ini, sektor swasta dan BUMN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Beliau juga optimis bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan menjaga keamanan untuk memastikan investasi modal di Indonesia.

“Inggris dan Jepang mengalami resesi. Ketika negara lain mengalami perlambatan ekonomi, ada kesempatan bagi kita untuk mempercepat. Sekarang, pertanyaannya adalah, apakah kita bisa terus introspeksi untuk menjadi lebih ramah pasar bagi investor?” tegasnya.

Kolaborasi yang baik antara BUMN dan sektor swasta adalah kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menengok industri perbankan domestik, lima bank terbesar dari sektor swasta adalah Panin Bank, Permata Bank, CIMB Niaga, OCBC, dan BCA, sedangkan lima bank besar lainnya dari BUMN adalah: Bank Mandiri, BRI, BTN, BSI, dan BNI.

“Itulah realitas dari persaingan sehat. Baik BUMN maupun sektor swasta tidak memonopoli (pasar). Keseimbangan persaingan yang sehat harus tumbuh,” ujar Thohir.

MEMBACA  Anies Baswedan Bertanya tentang Terjun ke Pilkada DKI, Denny Sumargo Menolak dengan Halus

Dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Thailand, yang mencapai puncaknya pada US$10.000 pada tahun 2010, saat ini mengalami penurunan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang mendekati fase pertumbuhan, dan negara ini berusaha untuk meningkatkan PDB per kapitanya menjadi US$10.000 pada tahun 2028 atau 2030.

“Saya menyambut baik kolaborasi agar kita benar-benar dapat menjaga stabilitas, karena ini kunci untuk menumbuhkan peluang kerja melalui kemakmuran dan stabilitas,” tegas Thohir.

Berita terkait: Pemerintah memperluas akses pasar perdagangan untuk mengantisipasi resesi Jepang

Berita terkait: Pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan harapan di tengah awan resesi

Penerjemah: M Baqir, Yuni Arisandy
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024