DPR mengusulkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen untuk tahun 2025

Ketua Komisi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Said Abdullah telah mengusulkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen untuk tahun 2025. Usai Rapat Paripurna DPR untuk membuka Sidang Periode 2024-2025 di kompleks parlemen di sini pada Jumat, ia mengatakan target tersebut dapat dicapai dan dapat menjadi modal Indonesia untuk mengembalikan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi yang tercatat di masa lalu.

“Ia berharap pemerintah dapat menyetujui target pertumbuhan tahun depan sebesar 5,4 persen. Angka ini moderat, dan menjadi modal kita untuk secara bertahap mengembalikan tingkat pertumbuhan tinggi, seperti yang diharapkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto,” kata Abdullah.

Ia mencatat bahwa di masa lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6-7 persen.

Sementara memperkenalkan Nota Keuangan untuk Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2025, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan beberapa asumsi makroekonomi.

Asumsi tersebut meliputi target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, inflasi yang dipertahankan pada 2,5 persen, dan perkiraan hasil dari obligasi pemerintah dengan jangka waktu 10 tahun sebesar 7,1 persen.

Asumsi lainnya meliputi perkiraan Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) sebesar USD82 per barel, dan proyeksi produksi minyak dan gas bumi sebesar 600 ribu barel per hari serta setara dengan 1,005 juta barel minyak setara per hari.

Abdullah mengatakan ia optimis terhadap target-target ekonomi tersebut. Ia memproyeksikan bahwa bank sentral AS atau Fed akan menurunkan tingkat suku bunga, yang pada akhirnya akan memperbaiki nilai tukar rupiah.

“Ia berharap kebijakan pembayaran valuta asing juga bisa lebih beragam, sehingga kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada dolar AS. Dengan demikian, nilai tukar bisa lebih rendah pada level Rp15.900-Rp16 ribu per dolar AS,” tambahnya.

MEMBACA  Penawaran premium dapat memicu permintaan untuk makanan olahan: menteri

Dalam hal kebijakan fiskal, ia mengatakan bahwa pemerintah harus lebih fokus pada program-program yang mendesak di tengah kondisi fiskal yang terbatas.

Berita terkait: Program presiden terpilih dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran 2025: pejabat
Berita terkait: Pemerintah optimis bisa melipatgandakan pertumbuhan ekonomi digital pada 2025: menteri

Translator: Bayu S, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024